Suara.com - Putri KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim merevisi Kamus Sejarah Indonesia yang lalai mencantumkan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asyari.
Yenny menyatakan, persoalan ini sebenarnya sudah selesai, sebab Mendikbud Nadiem juga telah meminta maaf kepada PBNU dan berjanji akan merevisinya.
"Penegasan saja bahwa dari pihak kami, dari pihak Nahdlatul Ulama dari pihak Gus Dur juga persoalan ini sudah selesai. Justru, kita akan memberikan asistensi kepada Mas Nadiem dan timnya untuk merevisi buku Kamus Sejarah Indonesia tersebut supaya jauh lebih lengkap," kata Yenny usai bertemu Nadiem di PBNU, Jakarta Pusat pada Kamis (22/4/2021).
Yenny juga mengundang Nadiem untuk datang ke Museum KH Hasyim Asyari di Kabupaten Jombang, Jawa Timur untuk mempelajari lebih jauh sosok pahlawan nasional tersebut.
Baca Juga: Sowan ke PBNU, Menteri Nadiem Minta Maaf dan Janji Revisi Kamus Sejarah
"Mas Nadiem saya undang ke museun Mbah Hasyim Asyari ya," ucap Yenny.
Sebelumnya, NU memprotes Nadiem karena nama KH Hasyim Asy'ari hilang dari Kamus Sejarah Indonesia Jilid I Nation Formation (1900-1950) yang ada di website rumahbelajar.id.
Kekecewaan NU semakin memuncak karena bertepatan dengan peringatan hari wafatnya Hadratus Syekh Hasyim Asyari yang wafat pada 7 Ramadhan 1366 hijriah.
Di sisi lain, NU juga menyoroti nama Gubernur Belanda HJ Van Mook dan tokoh komunis pertama di Asia Henk Sneevliet justru dimasukkan dalam kamus sejarah RI.
Nadiem sendiri sudah membantah hal tersebut dengan menyebut kamus tersebut masih berbentuk draf dan belum diterbitkan secara resmi oleh Kemendikbud.
Baca Juga: Nadiem Sowan ke PBNU Jelaskan Saoal Pendiri NU Hilang di Kamus Sejarah
Namun dia mengaku salah karena sudah mengunggah kamus tersebut dalam website rumahbelajar.id yang bisa diakses publik seakan kamus sejarah tersebut sudah resmi.