Suara.com - Sebuah ledakan besar terdengar di sebagian besar Israel setelah sebelumnya sirine roket berbunyi di Negev selatan di dekat area reaktor nuklir Israel.
Melansir Times of Israel, Pasukan pertahanan Israel (IDF) mengatakan sirine yang terletak tak jauh dari reaktor nuklir milik negara tersebut bukan dipicu oleh serangan langsung tetapi oleh rudal anti-aircraft Suriah yang ditembakkan ke sebuah jet Israel.
“Sebuah peluncuran terdeteksi dari rudal surface-to-air dari teritori Suriah menuju terirtori Israel, yang jatuh di wilayah Negev,” kata IDF, seperti dikutip dari Times of Israel.
Tidak ada laporan baik korban luka maupun kerusakan akibat insiden tersebut.
Baca Juga: Profil Maya Ghazal, Pilot Perempuan dari Pengungsi Suriah
Menanggapi peluncuran rudal surface-to-air tersebut, IDF mengatakan jet Israel melakukan serangan balasan ke Suriah dengan melumpuhkan baterai rudal yang menembakkan proyektil serta sistem pertahanan udara lainnya.
Menurut media Suriah, empat tentara terluka akibat serangan dan menyebabkan kerusakan material.
Insiden itu terjadi di tengah puncak ketegangan antara Israel dan Iran, beberapa minggu setelah serangan terjadi di situs nuklir Natanz Iran pada awal April, yang dianggap berasal dari negara Yahudi tersebut. Iran berjanji untuk membalas sabotase yang diduga berasal dari Israel.
Juru bicara IDF Hidai Zilberman menegaskan bahwa militer tidak percaya ini merupakan serangan yang disengaja yang ditujukan ke negara maupun fasilitas nuklirnya.
“Tidak ada niat untuk menghancurkan reaktor nuklir di Dimona,” ujar Zilberman.
Baca Juga: Rasakan Gejala, Presiden Suriah Beserta Istri Dinyatakan Positif Covid-19
Menurutnya, proyektil itu tampaknya merupakan rudal surface-to-air SA-5 buatan Rusia, sebuah proyektil yang sangat besar, dengan bobot beberapa ribu kilogram serta hulu ledak 200 kilogram.
Tentara mengonformasi sistem pertahanan rudal Israel diaktifkan sebagai tanggapan, namun masih diselidiki apakah terjadi intersepsi.
Warga Yerusalem dan Israel melaporkan, mereka mendengar bunyi gema dari ledakan. Tidak jelas apakah itu disebabkan oleh dampak rudal Suriah atau akibat intersepsi yang gagal.
Berdasarkan laporan media Suriah, serangan Israel dimulai pada pukul 1:38 dini hari tadi, dengan jet IDF yang menargetkan serangan ke Dataran Tinggi Golan.
Rudal itu menyebabkan sirine berbunyi tiga menit kemudian, di dekat Abu Qrenat, daerah antara Barsyeba dan Dimona, serta Pangkalan Ariel Sharon, lokasi yang bukan sasaran tembakan roket.
Sekitar satu jam kemudian, jet tempur Israel melakukan serangan terhadap baterai pertahanan udara Suriah di dekat Damaskus, menurut laporan Israel dan Suriah.
Meskipun jarang, rudal surface-to-air Suriah yang ditembakkan ke jet tempur Israel di masa lalu telah menyebabkan kerusakan dan memicu sirine berbunyi saat jatuh kembali ke bumi.
Pada 2019, rudal SA-5 yang ditembakkan ke pesawat Israel mendarat di Siprus utara, dan menyebabkan ledakan serta kebakaran besar di desa setempat.
Lalu pada 2017, dua rudal SA-5 yang diluncurkan ke jet Israel mendarat di Israel timur, sementara yang ketiga mendarat di wilayah Yordania, tanpa menimbulkan korban luka maupun kerusakan.
(Maulida Balqis)