Suara.com - Ledakan dahsyat terjadi di Israel, tepatnya di Abu Qrenat, dekat reaktor nuklir Dimona pada Kamis (22/04). Menyadur Jerusalam Post, ledakan ini membuat sirene serangan roket meraung-raung.
Penduduk dari seluruh negeri, termasuk Israel tengah dan Yerusalem, bisa mendengar ledakan keras yang mengguncang rumah-rumah.
Laporan awal menunjukkan ledakan itu disebabkan oleh patriot battery yang menanggapi rudal yang diluncurkan ke Israel. IDF kemudian mengkonfirmasi laporan tersebut. Patriot dilaporkan diluncurkan dari dekat kota Dimona.
Awalnya tidak jelas dari mana rudal itu diluncurkan. Beberapa indikasi menunjukkan rudal diluncurkan dari Irak, sementara menurut laporan lain, itu berasal dari kota Daraa di Suriah selatan setelah serangan udara Israel.
Baca Juga: Cerita Muhammad Assi, Korban Pengeboman Suriah Tahun 2013
Brigjen. Hidai Zilberman mengatakan pada wartawan bahwa ledakan itu disebabkan oleh penembakan rudal permukaan ke udara SA-5 yang ditembakkan ke arah Israel dan meledak di selatan Negev.
"Penembakan rudal itu terjadi selama serangan udara Israel di selatan Suriah. Rudal itu tidak diarahkan ke target apa pun," kata Zilberman.
Menurut juru bicara, Israel menanggapi penembakan SA-5 ke arah jet IAF dengan menyerang beberapa baterai anti pesawat di Suriah, termasuk yang menembakkan rudal yang meledak di Israel selatan.
Menyadur TRT, Israel belum secara terbuka mengomentari insiden tersebut, tapi telah mengisyaratkan kemungkinan keterlibatannya.
Israel menuduh Iran mencoba mengembangkan senjata nuklir dan telah menentang upaya pimpinan AS untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir internasional dengan Iran.
Baca Juga: Profil Maya Ghazal, Pilot Perempuan dari Pengungsi Suriah
Iran mengatakan program nuklirnya hanya untuk tujuan damai, dan telah mencatat bahwa Israel secara luas diyakini memiliki program senjata nuklir di Dimona.
Israel tidak membenarkan atau menyangkal klaim bahwa mereka memiliki senjata nuklir. Tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas insiden itu.