Diduga Lecehkan Wanita, Dokter Kevin Minta Maaf dan Siap Terima Konsekuensi

Kamis, 22 April 2021 | 12:03 WIB
Diduga Lecehkan Wanita, Dokter Kevin Minta Maaf dan Siap Terima Konsekuensi
Konten Tiktok dokter Kevin yang dinilai melecehkan (twitter.com/@AlissaWahid)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kevin Samuel Marpaung, dokter yang diduga melakukan pelecehan terhadap kaum perempuan melalui video yang diunggah di aplikasi Tiktok telah mengakui perbuatannya. Atas tindakan tersebut, dokter Kevin menyampaikan permohonan maaf secara terbuka di kantor Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Jakarta Selatan, Kamis (22/4/2021) ini.

Sebagaimana diketahui, konten video dokter Kevin berkaitan dengan ilustrasi pemeriksaan pasien perempuan saat detik-detik proses persalinan. Masyarakat yang terlanjur melihat konten tersebut bereaksi keras lantaran konten tersebut diduga melecehkan kaum perempuan.

"Saya sendiri di sini secara pribadi memohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian atau perbuatan yang telah saya lakukan," kata Kevin.

Atas insiden tersebut, Kevin berharap agar masyarakat tidak melunturkan kepercayaan kepada para dokter. Menurut dia, dokter-dokter yang ada di Tanah Air sudah begitu profesional dalam menjalankan tugasnya.

Baca Juga: Soal Kontroversi Vaksin Nusantara, IDI Minta Tidak Perlu Dipolitisasi

"Saya harap karena kejadian ini tidak memudarkan niat masyarakat untuk meemriksakan diri kepada dokter Indonesia yang profesional," kata dia.

Kevin turut menyampaikan permohonan maaf kepada Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI). Dalam hal ini, Kevin menyebutkan jika POGI merupakan organisasi terhormat yang terdiri dari sektor dokter kandungan dan kebidanan yang turut dirugikan atas kehebohan ini.

"Permohonan maaf saya tunjukkan khusus untuk POGI, dalam hal ini merupakan suatu organisasi terhormat yang terdiri dari dokter kebidanan dan kandungan profesional yang secara langsung dirugikan atas kejadian ini," kata Kevin.

Tak hanya itu, permohonan maaf juga disampaikan Kevin kepada seluruh dokter di Indonesia.

Ia juga meminta maaf kepada almamater tempat dia menimba ilmu -- namun tidak disebutkan nama universitasnya, keluarga, dan rekan-rekannya.

Baca Juga: Ingin Salat Tarawih Bebas Kantuk? Ini Tips dari Ketua IDI

"Bagi sejawat para dokter di seluruh Indonesia saya juga memohon maaf kepada almamater saya yang telah ikut terbawa nama baiknya, kepada keluarga, teman-teman saya juga minta maaf dan berterima kasih atas support yang diberikan," tegas Kevin.

Sang dokter dalam hal ini berjanji akan menjalankan profesi kedokteran lebih baik lagi ke depannya. Atas tindakannya, Kevin mengaku siap menerima konsekuensi yang setimpal.

"Saya bersedia menerima konsekuensi yang diberikan yang sesuai dengan perbuatan saya, dan untuk kedepannya saya akan menjaga nama baik profesi saya," pungkasnya.

Kronologi

Ketua IDI Jakarta Selatan, M. Yadi Permana pun turut membeberkan kronologis ihwal kehebohan tersebut.

Yadi mengatakan, insiden tersebut terjadi pada 17 April 2021 lalu. Saat itu, Kevin menggunggah video dengan konten ilustrasi pemeriksaan pasien perempuan saat detik-detik proses persalinan.

Tak hanya di Tiktok, video tersebut turut tersebar si jejaring media sosial lainnya, yakni Twitter dan Instagram. Konten tersebut, lanjut Yadi, rupanya menimbulkan persepsi beragam dari masyarakat luas, yakni nuansa di luar kepatutan seorang dokter.

Bahkan, unggahan video Kevin dinilai begitu merendahkan martabat perempuan. Atas hal tersebut, reaksi keras bermunculan dari masyarakat yang menonton video tersebut.

"Unggahan tersebut menimbulkan persepsi bagi sebagian orang, menunjukan reka adegan bernuansa di luar kepatutan ketika seorang dokter memeriksa pasien yang merendahkan martabat wanita. Sehingga tentu menimbulkan protes banyak nentizen, terutama dari kalangan wanita," kata Yadi.

Berkenaan dengan kehebohan tersebut, IDI Cabang Jakarta Selatan memanggil dokter Kevin pada 19 April 2021. Bahkan, investigasi terhadap yang bersangkutan mulai dilakukam.

"Dengan kejadian di atas, IDI Jakarta Selatan pada tanggal 19 April 2021 telah mulai menginvestigasi dan memanggil dokter Kevin samuel," sambungnya.

Yadi mengatakan, proses investigasi itu meliputi beberapa kali persidangan etik. Puncaknya, pada 21 April 2021 -- bertepatan dengan Hari Kartini -- dokter Kevin mengakui kesalahannya karena perbuatannya sudah masuk dalam pelanggaran etika profesi kategori sedang.

"Bertepatan dengan Hari Kartini yang bersangkutan mengakui tersebut dan berjanji tidak akan akan mengulangi karena kejadian tersebut sudah termasuk dalam pelanggaran etika profesi kedokteran kategori sedang," ungkap Yadi.

Sanksi 6 Bulan

IDI Jakarta Selatan dalam hal ini turut menjatuhkan sanksi kepada dokter Kevin atas pelanggaran etika profesi sebagai seorang dokter. Karena masuk kategori sedang, yang bersangkutan dijatuhkan sanksi selama enam bulan -- namun tidak dibeberkan bentuk sanksi tersebut.

"Maka IDI cabang Jakarta Selatan telah mengenakan sanksi kepada yang bersangkutan sesuai dengan kategori pelanggaran sanksinya termasuk kategori satu dan kategori dua yang terukur, tentu selama 6 bulan," tegas Yadi.

Yadi menambahkan, sanksi tersebut merujuk pada mekanisme tata kelola organisasi kedokteran. Dalam hal ini, yang proses investigasi dam persidangan adalah Majelis Kehormatan dan Etika Kedokteran IDI Cabang Jakarta Selatan.

Seperti diketahui sebelumnya, dalam video tersebut Kevin terlihat mengenakan jas putih khas dokter dengan mengalungkan stetoskop, juga sarung tangan dalam keadaan steril.

Berdasarkan keterangan video, Kevin memerankan sebagai dokter obgyn yang diminta untuk mengecek pembukaan serviks persalinan.

Tampak video mulai menyorot wajah dokter tersebut dengan sorot mata yang tajam, mengerutkan alis, dan mengulum dan mengigit bibir sendiri. Kedua jarinya mulai diacungkan, dengan latar musik disko lewat efek pancaran lampu berkelap-kelip.

Melansir dari akun Twitter @JakaWiradinata, video ini mendapat tanggapan dari warganet sebanyak 3.000 lebih komentar. Meski sudah ada klarifikasi minta maaf dari dokter Kevin tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI