Karena blackout dan proses kedaruratan tersebut, kapal pun tenggelam ke kedalaman 600 sampai 700 meter. Selain itu, analisis sementara lainnya ialah dikarenakan adanya kerusakan tangki BBM yang retak.
"Terjadinya tumpahan minyak disekitar area tenggelam, kemungkinan terjadi kerusakan tangki BBM (retak) karena tekanan air laut atau pemberian sinyal posisi dari KRI NGL-402," jelasnya.
Kemungkinan adanya kerusakan tangki BBM itu didukung oleh temuan tumpahan minyak disekitar posisi kapal menyelam dari pengamatan udara dengan helikopter pada pukul 07.00 WIB.
Sejauh ini, unsur-unsur satuan tugas (satgas) KRI REM, KRI GNR dan KRI DPN melakukan prosedur pencarian dengan menggunakan sonar aktif di sekitar area penyelaman KRI Nanggala-402 dengan menggunakan methode CORDON 2000 yrds.