Suara.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo melihat banyak kontribusi perempuan-perempuan Indonesia dalam menggerakan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia yang inklusif.
Perry menyampaikan, BI juga terus berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
"BI juga telah menyiapkan langkah-langkah sinergi dan upaya dalam mendorong perkembangan ekonomi keuangan syariah," ujar Perry dalam keterangannya, Rabu (21/4/2021).
Perry melanjutkan, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, dituangkan melalui pendekatan 3 pilar yaitu Pilar pertama, Pemberdayaan Ekonomi Syariah melalui Pengembangan Ekosistem Halal Value Chain (HVC).
Baca Juga: BI: Banyak Negara Non Muslim Lirik Sistem Keuangan Syariah
"Dan termasuk memperkuat dan memperluas peran perempuan dalam kontribusinya ekonomi keuangan syariah dan perekonomian nasional," kata dia.
Kemudian, pilar kedua yaitu Pendalaman Pasar Keuangan Syariah baik komersial maupun sosial, dan pilar ketiga yaitu Penguatan Riset, Asesmen dan Edukasi, termasuk diantaranya edukasi gaya hidup halal.
Sementara, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti menambahkan, berbagai program sinergi pengembangan usaha syariah yang dilakukan BI bersama stakeholders ditempuh dengan melibatkan peran perempuan baik pelaku usaha syariah secara umum maupun para santri putri yang berada di lingkungan pesantren.
Berbagai sektor usaha dikembangkan diantaranya fesyen dengan konsep sustainable fashion seperti produk handycraft, berbagai macam tas dengan bahan alami, dan tenun yang produknya sudah go global.
"Selain fesyen, juga dilakukan pengembangan koperasi dimana motor penggeraknya adalah para Perempuan dengan berbagai produk olahan kelapa dengan kualitas ekspor," katanya.
Baca Juga: Mimpi Wapres Ma'ruf Amin soal Industri Halal dan Keuangan Syariah