Usai Ikut Acara Umat Hindu di India, Eks Raja dan Ratu Nepal Positif Corona

Rabu, 21 April 2021 | 15:31 WIB
Usai Ikut Acara Umat Hindu di India, Eks Raja dan Ratu Nepal Positif Corona
Ilustrasi---Acara Kumbh Mela atau Pitcher Festival di India yang digelar di masa pandemi Corona. (ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Siddiqui/FOC/djo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan raja dan ratu Nepal dinyatakan positif Covid-19 usai menghadiri acara keagamaan di India.

Melansir Aljazeera, mantan Raja Gyanendra Bir Bikram Shah (73) dan Ratu Komal Rajya Laxmi Devi Shah (70) dinyatakan positif setelah menghadiri Kumbh Mela, festival keagamaan umat Hindu, yang dihadiri jutaan peziarah.

Kedua mantan raja dan ratu itu kembali ke Kathmandu pada Minggu setelah melakukan kunjungan selama sepekan.

Juru bicara Shah, Phani Raj Pathak, mengonfirmasi kabar tersebut. Ia membenarkan bahwa pasangan tersebut positif terjangkit virus corona.

Baca Juga: Waspadai Varian Covid-19, Pengunjung dari India Dilarang Masuk Pakistan

“Mereka mengisolasi diri di Nirmal Niwas,” kata Pathak dalam sebuah pernyataan pada Selasa sore.

Ritual Kumbh Mela, yang diadakan di kota Haridwar, negara bagian Uttarakhand, ini pasalnya mampu menarik banyak umat Hindu untuk melakukan ritual berenang di sungai Gangga.

Banyak pihak yang menentang acara festival tersebut lantaran situasi di India yang belum terkendali akibat virus corona.

Para pakar kesehatan bahkan telah memperingatkan bahwa acara itu bisa berubah menjadi acara “penyebar super” karena banyaknya peziarah yang mengabaikan aturan protokol untuk menjaga jarak serta kembali ke kampung halamannya masing-masing.

Seorang peramal Hindu yang menghadiri festival tersebut dikabarkan meninggal karena virus corona, dan ratusan orang lainnya dinyatakan positif Covid.

Baca Juga: Penduduk Padat, Kondisi Pandemi Covid-19 di India Dinilai 'Luar Biasa'

Shah, raja terakhir Nepal, mulai memimpin kerajaan pada 2001 setelah anggota keluarganya tewas dalam pembunuhan massal yang melenyapkan sebagian besar keluarga kerajaan. Ia kemudian mengundurkan diri dari tahta pada Juni 2008 karena keputusan parlemen untuk menghapuskan sistem monarki Hindu Nepal dan mengubah negara itu menjadi republik sekuler.

(Maulida Balqis)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI