Profil KH Hasyim Asyari, Pendiri NU yang Namanya Hilang di Buku Sejarah

Rifan Aditya Suara.Com
Selasa, 20 April 2021 | 16:21 WIB
Profil KH Hasyim Asyari, Pendiri NU yang Namanya Hilang di Buku Sejarah
Profil KH Hasyim Asyari, pendiri NU atau Nahdlatul Ulama (Wikimedia Commons)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Profil KH Hasyim Asyari tengah menjadi sorotan. Pasalnya, nama pendiri NU ini tidak dapat ditemukan di kamus sejarah. Sontak, hal ini membuat warga NU melakukan protes pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Padahal nama beliau sudah lama tercantum dalam berbagai catatan sejarah sebagai seorang tokoh nasional, dan pendiri organisasi NU. Berikut sedikit profil KH Hasyim Asy'ari yang bisa Anda simak.

Profil KH Hasyim Asyari

KH Hasyim Asy'ari sendiri lahir di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada 14 Februari 1971. Beliau kemudian tercatat meninggal dunia pada tanggal 21 Juli 1947, di kota dan provinsi yang sama. Pemakamannya sendiri berlokasi di Tebu Ireng, salah satu daerah di Jombang.

Baca Juga: Penghapus KH Hasyim Asy'ari dari Kamus Sejarah Indonesia Harus Ditindak

Beliau tercatat sebagai salah seorang pahlawan nasional, sekaligus pendiri organisasi Islam terbesar di Indonesia yakni Nahdlatul Ulama. Tentu tak heran, jika nama KH Hasyim Asy'ari hilang dari kamus Sejarah tersebut membuat umat NU bereaksi.

Kamus Sejarah Indonesia Jilid I - Nation Formation (1900-1950) (Doc NU Circle)
Kamus Sejarah Indonesia Jilid I - Nation Formation (1900-1950) (Doc NU Circle)

Perjalanan KH Hasyim Asy'ari Menimba Ilmu Agama

KH Hasyim Asy'ari sendiri juga merupakan kakek Abdurrahman Wahid atau biasa dikenal dengan Gus Dur, yang merupakan Presiden Republik Indonesia.

Beliau pertama kali belajar dasar-dasar agama dari ayah dan kakeknya, dan sejak berusia 15 tahun sudah mulai berkelana menimba ilmu di berbagai pesantren. Pada tahun 1892, beliau berangkat ke Mekah dan berguru pada Syekh Ahmad Khatib Minangkabau, dan beberapa intelektual lain.

Perjuangan pada Masa Kemerdekaan

Baca Juga: Pendiri NU Raib di Kamus Kemendikbud, PKS: Bentuk Pengkhianatan Sejarah!

Perjuangan beliau sendiri ditandai dengan kepulangannya dari Mekah tahun 1899, untuk kemudian mendirikan Pondok Pesantren Tebu Ireng. Pesantren tersebut kemudia menjadi salah satu pesantren besar di Indonesia, dan memegang peranan penting dalam perjuangan umat Islam.

Kemudian KH Hasyim Asy'ari juga turut menjadi salah satu pendiri Nahdlatul Ulama pada tahun 1926. Pendirian organisasi ini sendiri merupakan satu bentuk pernyataan tegas kebangkitan ulama, yang juga turut berperan besar dalam kemerdekaan bangsa Indonesia.

Tidak sedikit buah pemikiran beliau yang kemudian didokumentasikan dalam bentuk buku, dan hingga kini masih banyak digunakan.

Sedikit mengetahui profil KH Hasyim Asy'ari di atas, semoga bisa menjadi satu pengingat akan jasa beliau pada Indonesia, serta pada seluruh umat Islam yang ada di negeri tercinta ini.

Kontributor : I Made Rendika Ardian

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI