500 Tahun Martin Luther: Pembelaan Diri yang Dramatis di Sidang Worms

Selasa, 20 April 2021 | 11:07 WIB
500 Tahun Martin Luther: Pembelaan Diri yang Dramatis di Sidang Worms
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - 500 tahun lalu, seorang biarawan Katolik menggugat ajaran dan otoritas pemimpin gerejanya. April 1521 dia dihadapkan ke persidangan di kota Worms. Tapi Martin Luther menolak menarik kritiknya. Sisanya adalah sejarah.

Nama kota Worms di Jerman menjadi nama yang dikenal dunia, karena di sinilah Martin Luther "diadili" otoritas gereja dan kekaisaran atas tesis-tesisnya yang memojokkan Gereja Katolik dan pimpinannya, Paus Leo X.

Luther adalah "tokoh perintis" dan pembaharu, kata pendeta perempuan Jutta Herbert, 58 tahun. Dia adalah dekan gereja Protestan Jerman di wilayah barat daya kota Worms.

Pengadilan tesis Martin Luther 500 tahun lalu itu kemudian dikenal sebagai "Sidang Worms" dalam sejarah gereja.

Di sinilah teolog Katolik itu mengucapkan kalimat yang paling sering dikutip di Jerman: "Di sini saya berdiri, dan saya tidak bisa (bersikap) lain".

Martin Luther menolak menarik kembali kritik-kritiknya terhadap gereja Katolik, yang tertuang dalam 95 tesisnya yang disebar kepada publik.

Pertikaian itu membuat dia berhadapan dengan Kaisar Jerman dan Gereja Katolik yang ketika itu sangat berkuasa.

Beberapa bulan setelah Sidang Worms, Martin Luther dikucilkan dari Gereja Katolik, dan di kemudian hari melahirkan sebuah "gereja reformasi" yang disebut Gereja Protestan.

Pembelaan dramatis atas 95 tesis Sidang Worms (Diet of Worms) berawal dari peristiwa di kota Wittenberg, sekitar 500 kilometer di timur laut Worms.

Baca Juga: Paus Fransiskus Potong Gaji Kardinal Setelah Pandemi Bikin Vatikan Defisit

Di sanalah Martin Luther memperkenalkan 95 tesisnya yang terkenal kepada publik, dengan memancangkan tulisannya di pintu gerbang katedral utama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI