Ia menyampaikan, hal tersebut mudah terbaca dari susana hati dan politik Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang memang memiliki kecenderungan dekat dengan Jokowi.
"Kalau PAN terutama Zulhas memang memiliki irisan nafas politik yang sebenarnya sepupu dengan Jokowi dan istana. Kalau dilihat kecenderungan silahturahmi politik yang sering dilakukan ya," kata Adi saat dihubungi Suara.com, Sabtu (17/4/2021).
Potensi PAN merapat ke pemerintahan semakin terbuka lebar mana kala Amien Rais yang memang gemar mengkritik Jokowi saat ini sudah hengkang dan membuat partai baru.
"Yang keras itu kan cuma Amien Rais. Sekarang kan sudah di partai Ummat. Jadi tidak heran sebenarnya kalau PAN masuk bagian dari koalisi karena memang sudah tidak ada jarak psikologis apa pun tinggal nunggu waktu aja sebenarnya," tuturnya.
Lebih lanjut, Adi mengatakan, masuknya PAN ke pemerintahan akan menjadi heboh jika diberikan kursi menteri di tengah isu reshuffle saat ini.
"Akan jadi heboh di kementerian yang tak terlalu terkenal itu kalau menterinya diberikan kepada partai yang mau masuk koalisi baru. Oh artinya ada faktor PAN yang buat ramai karena PAN diajak bergabung belakangan. Menarik melihatnya," tandasnya.
Isu reshuffle kabinet santer terhembus usai DPR RI menyatakan setuju untuk melebur Kemenristek ke Kemendikbud dan membentuk Kementerian Investasi.
Reshuffle tersebut juga santer disebut untuk mengakomodasi Partai Amanat Nasional (PAN) yang diisukan merapat ke pemerintahan Joko Widodo.
"Reshuffle itu dilakukan karena ada penggabungan dua kementerian. Dan adanya kementerian investasi, sebagai konsekuensi dari dinaikannya BKPM menjadi Kementerian investasi. Dan juga bisa juga karena akan masuknya PAN ke koalisi Jokowi," kata Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin saat dihubungi Suara.com, Jumat (16/4/2021).
Baca Juga: Gara-gara Ini, Raffi Ahmad Digadang-gadang Masuk Isu Reshuffle Kabinet
Ujang menyebut, jika PAN nantinya memang benar merapat bisa saja diakomodir untuk mengisi kursi kementrian hasil peleburan tersebut.