Dihentikan Pemerintah, RSPAD Tetap Lanjutkan Penelitian Vaksin Nusantara

Senin, 19 April 2021 | 20:39 WIB
Dihentikan Pemerintah, RSPAD Tetap Lanjutkan Penelitian Vaksin Nusantara
Kepala RSPAD Gatot Soebroto Albertus Budi Sulistya. ANTARA/Zulfikar/aa.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Oleh karena itu, penelitian Vaksin Nusantara akan dilakukan secara baik sehingga bisa sesuai kaidah ilmiah yang berlaku.

"Diterima secara ilmiah kemudian memang harus disetujui oleh beberapa pemangku untuk melegalkan denditrik tersebut untuk pembuatan vaksin dalam hal ini," ujarnya.

Menurutnya, mengenai gejala ikutan sebagai akibat pemberian vaksin, di antaranya rasa sakit, demam dan lainnya merupakan hal itu merupakan hal biasa.

"Itu khan gejala-gejala yang bisa diatasi. Artinya itu adalah efek samping ya, tapi bisa diatasi barangkali kalau yang gejala-gejala normal, yang muncul-muncul itu bidang pokok penelitian pasti itu lah yang akan dicatat gejala efek samping," kata dia.

Lebih lanjut, kata dia, efek samping dalam uji coba penelitian itu, akan dicatat dan dilaporkan kepada BPOM dan TNI tidak akan menutup-nutupi semua gejala yang muncul selama proses penelitian.

"Jadi semua gejala akan dilaporkan. Dan nanti tentu saja yang nanti akan menilai adalah BPOM, apakah gejala ini bisa layak dan sebagainya dalam vaksin ya, tapi itu hal yang biasa," sebutnya.

Vaksin lainnya, kata dia, juga kerap memicu gejala efek samping.

"Karena vaksin-vaksin yang lain pun ada pegal-pegal badannya, kadang-kadang sakit di tempat suntikan, jadi lemas dan sebagainya, itu semua gejala-gejala tersebut juga barang kali juga muncul pada vaksin-vaksin yang lain," ucapnya.

Baca Juga: Menkes Angkat Bicara Soal Vaksin Nusantara dan Berita Terpopuler Lainnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI