Buku Kamus Sejarah Indonesia: Tak Ada Pendiri NU, Ada Mahaguru Komunis

Senin, 19 April 2021 | 19:16 WIB
Buku Kamus Sejarah Indonesia: Tak Ada Pendiri NU, Ada Mahaguru Komunis
Sampul buku Kamus Sejarah Indonesia Jilid I. [Kemendikbud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Buku Kamus Sejarah Indonesia terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dikritik kalangan Nahdlatul Ulama.

Pasalnya, dalam buku tersebut, terutama Jilid I, tidak ada entri nama pendiri NU Hasyim Asyari.

Padahal, sampul buku tersebut menampilkan foto Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari.

Ketua Umum NU Circle R Gatot Prio Utomo mengatakan, dalam buku Kamus Sejarah Indonesia itu, justru memasukkan nama-nama tokoh kalangan Belanda dan Jepang.

"Dalam buku itu diceritakan bahwa Gubernur Belanda, Van Mook lahir di Semarang 30 Mei 1894 dan meninggal di L’llla de Sorga, Perancis 10 Mei 1965," kata Gatot, Senin (19/4/2021).

Selain itu, tentara dan intelijen Jepang Harada Kumaichi juga masuk entri kamus.

Henk Sneevliet, warga Belanda tokoh utama penyebar Marxisme-Leninisme atau Komunisme di Asia, yang juga disebut sebagai maha guru kaum komunis Indonesia, turut masuk entri kamus.

“Melihat isinya, bisa dikatakan para pejabat Kemdikbud saat ini jauh lebih mengenal tokoh-tokoh penjajah Belanda dan Jepang daripada tokoh pejuang yang menjadi imam warga nahdliyin di seluruh nusantara. Ini harus diluruskan," kata Gatot.

Pria yang akrab disapa Gus Pu itu meminta Nadiem Makarim bertanggung jawab atas hilangnya pahlawan nasional dari NU dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I terbitan tahun 2019.

Baca Juga: KH Hasyim Asyari Raib dari Kamus Sejarah, NU Protes Menteri Nadiem: Revisi!

"Kami tersinggung dan kecewa atas terbitnya Kamus Sejarah Indonesia ini. Kami meminta kamus itu direvisi dan ditarik dari peredaran,” tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI