Di warung itu aneka menu lauk disusun bertingkat, sedemikian rupa, persis di depan penjualnya.
Pembeli bisa langsung menunjuk menu yang diinginkan dan penjual bisa langsung mengambilnya.
![Warung Nasi Kapau di Pasar Senen, Jakarta Pusat, tepatnya di pinggir Jalan Kramat Raya arah Kampung Melayu. [Suara.com/Yaumal Asri Adi Hutasuhut]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/04/19/37489-nasi-kapau-di-pasar-senen-3.jpg)
Jika di daerahnya asalnya, menu Nasi Kapau diambil menggunakan centong panjang yang terbuat dari kayu sebagai gagangnya dan di ujungnya terdapat batok kelapa untuk menyendok.
Sementara Nasi Padang, cara penjualannya di letakkan di etalase kaca, seperti yang sering terlihat di Rumah Makan Padang pada umumnya.
Lebih lanjut kata Delon, dibanding Nasi Padang, Nasi Kapau lebih banyak kuah untuk penyajiannya, sehingga cita rasanya lebih kaya.
“Kalau Nasi Padang itu kuahnya satu atau dua macam saja, kalau Nasi Kapau kuahnya macam-macam dan beda-beda. Ada lima macam seperti kuah rendang, kuah cincang, kuah kikil, dan kuah lainnya,” jelas Delon.
Namun, secara umum, menu Nasi Kapau hampir sama dengan Nasi Padang. Di rumah makan Padang atau Kapau, lauk seperti rendang, ayam balada, paru, cincang, dan menu khas Minang lainnya juga dapat ditemui.
Nah, untuk menikmati cita rasa Nasi Kapau yang kaya akan bumbu, bisa datang langsung ke lapak Nasi Kapau Asli Uni Upik, milik keluarga Delon.
Kata Delon, keaslian menu Nasi Kapau yang dijual di lapak keluarganya, asli bumbu warisan turun temurun yang dibawa langsung dari Nagari Kapau, Agam, Sumatera Barat.
Baca Juga: Ini Tips Mengajarkan Anak Soal Puasa di Bulan Ramadhan
Bahkan dia mengklaim di antara penjual lainnya di Jalan Kramat Raya, Pasar Senen, hanya lapaknya yang asli dari Nagari Kapau, Sumatera Barat.