Berburu Nasi Kapau di Pasar Senen, Apa Bedanya dengan Nasi Padang?

Senin, 19 April 2021 | 16:03 WIB
Berburu Nasi Kapau di Pasar Senen, Apa Bedanya dengan Nasi Padang?
Warung Nasi Kapau Asli Uni Upik di Pasar Senen, Jakarta Pusat,  tepatnya di  pinggir Jalan Kramat Raya arah Kampung Melayu. [Suara.com/Yaumal Asri Adi Hutasuhut]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berburu menu masakan Padang, kerap dilakukan banyak orang saat mengabuburit menunggu waktu berbuka puasa Ramadhan, tak terkecuali di Jakarta.

Satu dari sekian banyak masakan Padang yang kerap diburu warga ibu kota adalah nasi Padang dan nasi Kapau. Kedua menu itu berbeda, meski sekilas tampak sama.

Di Jakarta, jika bosan dengan menu berbuka puasa yang itu-itu saja, tak ada salahnya  melipir sebentar ke kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat,  tepatnya di  pinggir Jalan Kramat Raya arah Kampung Melayu. 

Kawasan itu merupakan sentra makanan dan jajanan khas Tanah Minang, di antaranya Lemang Ketan. Namun, ada menu makanan yang sangat sayang untuk dilewatkan, yakni Nasi Kapau.

Baca Juga: Ini Tips Mengajarkan Anak Soal Puasa di Bulan Ramadhan

Nasi Kapau memang tidak sepopuler Nasi Padang, meski sama-sama berasal dari Ranah Minang. Kedua hidangan ini dapat dikatakan kembar, tapi tak sama.

Warung Nasi Kapau di Pasar Senen, Jakarta Pusat,  tepatnya di  pinggir Jalan Kramat Raya arah Kampung Melayu. [Suara.com/Yaumal Asri Adi Hutasuhut]
Warung Nasi Kapau Asli Uni Upik di Pasar Senen, Jakarta Pusat,  tepatnya di  pinggir Jalan Kramat Raya arah Kampung Melayu. [Suara.com/Yaumal Asri Adi Hutasuhut]

Delon, salah satu pedagang Nasi Kapau di kawasan ini mengatakan perbedaannya dengan Nasi Padang, terletak dari daerah asal pedagang.

Seperti namanya, Nasi Kapau berasal dari Kampung Kapau atau sebutannya dalam bahasa Minang, Nagari Kapau yang terletak di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. 

“Kalau Nasi Kapau itu berasal dari nama nagari yakni Nagari Kapau, di Agam,” kata Delon saat ditemui Suara.com beberapa waktu lalu.

“Kalau Nasi Padang umum ya. Nasi Padang belum tentu Kapau, kalau Kapau sudah  pasti Nasi Padang,” tambah Delon menjelaskan.

Baca Juga: 7 Game Offline Cocok Buat Ngabuburit, Tinggal Pilih!

Kemudian perbedaan lainnya, yakni penampilan cara penjualannya, seperti yang terlihat di  lapak ‘Nasi Kapau Asli Uni Upik,’ milik keluarga Delon.

Di warung itu aneka menu lauk disusun bertingkat, sedemikian rupa, persis di depan penjualnya.

Pembeli bisa langsung menunjuk menu yang diinginkan dan penjual bisa langsung mengambilnya. 

Warung Nasi Kapau di Pasar Senen, Jakarta Pusat,  tepatnya di  pinggir Jalan Kramat Raya arah Kampung Melayu. [Suara.com/Yaumal Asri Adi Hutasuhut]
Warung Nasi Kapau Asli Uni Upik di Pasar Senen, Jakarta Pusat,  tepatnya di  pinggir Jalan Kramat Raya arah Kampung Melayu. [Suara.com/Yaumal Asri Adi Hutasuhut]

Jika di daerahnya asalnya, menu Nasi Kapau diambil menggunakan centong panjang yang terbuat dari kayu sebagai gagangnya dan di ujungnya terdapat  batok kelapa untuk menyendok.

Sementara Nasi Padang, cara penjualannya di letakkan di etalase kaca, seperti yang sering terlihat di Rumah Makan Padang pada umumnya. 

Lebih lanjut kata Delon, dibanding Nasi Padang, Nasi Kapau lebih banyak kuah untuk penyajiannya, sehingga cita rasanya lebih kaya. 

“Kalau Nasi Padang itu kuahnya satu atau dua macam saja, kalau Nasi Kapau kuahnya macam-macam dan beda-beda. Ada lima macam seperti kuah rendang, kuah cincang, kuah kikil, dan kuah lainnya,” jelas Delon. 

Namun,  secara umum, menu Nasi Kapau hampir sama dengan Nasi Padang. Di rumah makan Padang atau Kapau, lauk seperti rendang, ayam balada, paru, cincang, dan menu khas  Minang lainnya juga dapat ditemui. 

Nah, untuk menikmati cita rasa Nasi Kapau yang kaya akan bumbu, bisa datang langsung ke lapak Nasi Kapau Asli Uni Upik, milik keluarga Delon.   

Kata Delon, keaslian menu Nasi Kapau yang dijual di lapak keluarganya, asli bumbu warisan turun temurun yang dibawa langsung dari Nagari Kapau, Agam, Sumatera Barat. 

Bahkan dia mengklaim di antara penjual lainnya di Jalan Kramat Raya, Pasar Senen, hanya lapaknya yang asli dari Nagari Kapau, Sumatera Barat.

Karenanya itu, Delon berpromosi, rasa masakannya tidak perlu diragukan lagi. Terlebih keluarganya telah berjualan di kawasan itu sejak tahun 1980-an.   

“Kami asli dari Kapau, jadi menu yang kami jual benar-benar Nasi Kapau,” ujar Delon. 

Untuk menu yang dijual di lapak Nasi Kapau ini ada beraneka ragam yang pastinya dapat dijadikan sebagai menu berbuka puasa atau saat sahur, seperti, rendang, paru, cincang, telur dan ayam balado.   

Tapi untuk menu andalannya, ada itik sambal balado muda, harga perporsinya Rp 45 ribu, sudah termasuk nasi tambah.   

Sementara untuk harga menu lainnya cukup terjangkau mulai dari Rp 15 ribu sampai Rp 50 ribu. 

“Harganya seperti Nasi Kapau telur Rp 15 ribu, sementara menu lainya berkisar antara Rp 25 ribu sampai Rp 50 ribu rupiah,” jelas Delon.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI