Satgas Covid-19: Virus Varian Baru dari Brasil dan Afsel Belum Masuk RI

Senin, 19 April 2021 | 07:13 WIB
Satgas Covid-19: Virus Varian Baru dari Brasil dan Afsel Belum Masuk RI
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah. (Foto: BNPB).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengungkapkan hingga saat ini belum ditemukan varian corona B1351 asal Afrika Selatan dan Varian P1 asal Brasil di Indonesia.

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, saat ini varians of concern WHO yang sudah terkonfirmasi masuk ke Indonesia adalah B117 asal Inggris pada Januari 2021 lalu dengan jumlah kasus 10 orang.

"Kita juga mendengar ada mutasi B1351 Afrika Selatan namun belum ditemukan di Indonesia, ada juga varian P1 yang ditemukan di Brasil atau Jepang namun juga belum ditemukan di Indonesia," kata Dewi dalam Rapat Koordinasi Satgas Covid-19, Minggu (18/4/2021).

Sementara dalam kategori varians of interest WHO, sudah ditemukan 3 varian corona di Indonesia antara lain, varian B1525 asal Inggris dan Nigeria, varian P2 asal Brasil, dan P3 asal Filipina dan Jepang.

Baca Juga: Ahli Khawatir Varian Baru Virus Corona India Kebal dari Vaksin Covid-19

Rinciannya, mutasi dari Varian B1525 yakni E484K ada 1 kasus dan D614G ada 819 kasus, mutasi dari P2 yakni L18F ada 38 kasus, dan mutasi P3 yakni N501Y ada 11 kasus.

"Untuk varian B1427 atau B1429 dari Amerika Serikat ini belum terdeteksi di Indonesia, sisanya yang lain juga belum ditemukan," jelasnya.

Dewi juga menyebut hingga saat ini pemerintah sudah melakukan pelacakan mutasi virus Covid-19 melalui whole genome sequencing terhadap 990 spesimen.

Untuk mengantisipasi masuknya varian virus corona baru, Satgas terus memperketat pintu masuk negara melalui Surat Edaran Nomor 8 Tahun 2021 yang mewajibkan testing dan karantina bagi setiap orang sebelum beraktivitas di tanah air.

Baca Juga: Varian Baru Virus Corona India Terdeteksi di Inggris, Lebih Berbahayakah?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI