Dapat Pelatihan, Omzet Pelaku UMKM Jateng Ini Naik Dua Kali Lipat

Minggu, 18 April 2021 | 09:59 WIB
Dapat Pelatihan, Omzet Pelaku UMKM Jateng Ini Naik Dua Kali Lipat
Ganjar Pranowo mendengar kisah sukses para pelaku UMKM setelah mendapatkan pelatihan dari pemerintah. (Dok. Pemprov Jateng)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut para pelaku UMKM membutuhkan pelatihan terkait packaging (pengemasan) dan market place (pasar) guna meningkatkan kualitas produk. 

Ganjar bilang, Pemprov Jateng melalui Dinas Koperasi dan UMKM akan terus berupaya mengembangkan terkait fasilitas pelatihan dan pendampingan tersebut. 

"Cerita-cerita positif seperti yang bisa memicu kita untuk terus berinovasi termasuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku UMKM. Bahkan kalau bisa kita menjadi off taker (penjamin) untuk membuka pasar," kata Ganjar dalam beberapa kesempatan terkait pengembangan UMKM di Jawa Tengah.

Terkait geliat UMKM di Jateng, Ganjar, di sela agenda gowes menunggu waktu berbuka pada Sabtu (17/4/2021), mendengarkan kisah para pelaku usaha yang berhasil mengangkat nilai jual, memperluas pasar, hingga memberdayakan masyarakat sekitar usaha menerima bantuan dan pelatihan dari pemerintah. 

Seorang pelaku UMKM, Emi Widiasih, mengaku omzetnya naik dua kali lipat tak lama setelah mengikuti pelatihan yang disediakan oleh pemerintah terkait pengemasan produk, sertifikasi halal, dan hak kekayaan intelektual (HAKI).

Penghasilan usaha "Bagor Bucah" (Bawang Goreng Bu Cahyo) milik Emi yang awalnya Rp 10 juta perbulan, kini meroket hingga Rp 20 juta setelah mempraktikkan apa yang ia dapatkan dari pelatihan. 

"Pelatihan yang didapat soal hak kekayaan intelektual, konsultasi kemasan dan pembukuan. Setelah pelatihan sangat membantu karena langsung diimplementasikan, misal cara membuat kemasan dan foto produk bagus. Omzet juga bisa meningkat dua kali lipat, dari dulu di bawah Rp 10 juta sekarang rata-rata Rp 20 juta," beber Emi. 

Tak cuma Emi, pemilik UMKM “Keripik Mbak Pesek", Sriyati, pun merasakan hal serupa. Ia mengaku sejak mendapatkan pelatihan terkait kemasan produk, dirinya telah berhasil mendongkrak nilai jual produk keripik tempenya.

Awalnya, Sriyati mematok harga Rp 10 ribu per kemasan, kini harganya berkisar antara  Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu rupiah.

Baca Juga: Mudik Lebaran Dilarang, Pemprov Jateng Masifkan Sosialisasi

Sriyati juga berhasil melebarkan pemasaran produknya hingga ke minimarket, supermarket, serta tempat wisata dan pusat oleh-oleh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI