Di sela-sela kesibukannya menempuh pendidikan di banku perkuliahan, Azwar juga bekerja sebagai reporter radio Prosalina FM dan News Editor Radio Attahiriyah 98,8 FM.
Tak hanya itu, ia juga sangat aktif di sejumlah organisasi. Bahkan, ia menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) pada tahun 2000.
Karena kiprah dan pengalaman organisasinya, Azwar pun tak asing dengan dunia politik. Ia mulai terjun ke politik saat menginjak usia 24 tahun. Saat itu, ia merupakan anggota MPR RI Utusan Golongan tahun 1997 yang termuda.
Sebelumnya, Azwar juga tercatat menyandang predikat sebagai Mahasiswa Berprestasi Tahun 1995 dari Rektor Universitas Indonesia. Berikutnya, karier politik Azwar kian meninggi dan memutuskan untuk bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai Wakil Sekjen DPP PKB pada tahun 2001.
3. Menjadi Anggota DPR
Pada saat Pemilu 2004, Azwar lantas terpilih sebagai anggota DPR RI dengan perolehan suara 135.337 suara di daerah pemilihan Jatim III yang meliputi Banyuwangi, Bondowoso, dan Situbondo.
Selama menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2004-2009, Azwar terlibat di sejumlah Pansus sekaligus sebagai alat kelengkapan DPR, beberapa di antaranya ialah:
- Wakil ketua Pansus RUU Pilpres
- Pansus Tata Ruang
- Pansus RUU ITE
- Panitia Anggaran
- Inisiator lahirnya Angket BBM, BLBI, Angket Haji, dan Angket Hak Rakyat untuk memilih DPT.
Meski begitu, di Pemilu 2009, ia tercatat gagal menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014. Akhirnya, Azwar kembali ke Banyuwangi untuk mengikuti pemilihan Bupati Banyuwangi. Ia berpasangan dengan Yusuf Widyatmoko dan terpilih sebagai Bupati Banyuwangi untuk periode 2010-2015.
Baca Juga: Gara-gara Ini, Raffi Ahmad Digadang-gadang Masuk Isu Reshuffle Kabinet
Sejumlah program yang berhasil diluncurkan selama menjabat sebagai bupati Banyuwangi ialah;