Pengamat politik itu lantas membandingkan Iriana Jokowi dengan sejumlah istri mantan Presiden di Amerika Serikat.
"Biasanya first lady punya kantornya sendiri yang mengolah wilayah culture kebudayaan, peran perempuan," terang Rocky.
"Kita bayangin sikap Hillary Clington soal isu lingkungan di Amerika. Demikian Michele Obama dengan family value. Bahkan Melania Trump terlibat, memperbanyak percakapan di medsos tentang suaminya," sambung dia.
Rocky Gerung juga menyoroti sejumlah istri presiden Indonesia terdahulu seperti Ani Yudhoyono, Tien Soeharto, Ainun, dan Sinta Nuriyah atau istri Gus Dur.
"Iriana Jokowi kita gak pernah dengar. Ibu Tien (Istri Soeharto) aktif melakukan pembinaan yang disebut dharma pertiwi, ibu kabinet dalam urusan kebudayaan," katanya.
"Ibu Ainun Habibie scientis jadi dia dengan sendirinya. Ani Yudhoyono juga ambil isu lingkungan terus menerus. Istri Gus Dur sangat aktif kesetaraan gender ceramah di mana-mana," sambung Rocky Gerung.
Lebih lanjut, Rocky Gerung mengklaim mungkin hal itu yang diinginkan orang. Dia mengurai beberapa kemungkinan kenapa Iriana Jokowi tidak seperti itu.
"Nah ibu Iriana Jokowi mungkin timnya gak kasih kegiatan sehingga tiba-tiba menganggap gak dikenal, gak disorot, kalau begitu langsung menyalonkan diri," ujar Rocky Gerung.
"Atau ada tim yang melihat Iriana Jokowi tidak disorot, ujug-ujug memilih Iriana Jokowi untuk disurvey. Soal-soal semacam ini mengingatkan kita, politik Indonesia tidak punya kapasitas menghasilkan percakapan publik. Ini soalnya," kata dia menandasi.
Baca Juga: Momen Gus Miftah Tuntun Seorang Pria Masuk Islam, Publik: Adem Lihatnya
Seperti diberitakan sebelumnya, survei tersebut dirilis oleh Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPMM). Survei dilakukan mulai 26 Maret sampai 8 April 2021.