Masa Pandemi, Terpaksa Beralih Profesi Menjadi Joki Antrean

Sabtu, 17 April 2021 | 04:45 WIB
Masa Pandemi, Terpaksa Beralih Profesi Menjadi Joki Antrean
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Antrean di depan toko adalah fenomena khas dalam perdagangan di Kuba. Tapi selama pandemi situasi makin memburuk. Beberapa orang memilih jadi joki antrean untuk bertahan hidup.

"Jika Anda ingin membeli ayam, bisa jadi Anda harus antre selama tujuh atau delapan jam," kata Ricardo Barragan kepada DW.

"Segalanya sulit," sambungnya dan menambahkan bahwa 200 atau 300 orang mengantre di luar toko bahan makanan bukanlah hal yang aneh di Kuba.

"Hari ini (antre) daging ayam, berikutnya minyak goreng - antrean tidak pernah berakhir," kata Barragan.

Sebagai seorang pengrajin, Ricardo Barragan biasanya membuat barang-barang seni dan kerajinan tangan untuk mencari nafkah.

Tetapi sejak pandemi COVID-19 melanda Kuba, turis yang menjadi pelanggan utamanya tidak datang lagi.

Pariwisata terhenti dan dia terpaksa mencari pekerjaan harian untuk menopang keluarganya.

Di Kuba, pandemi corona telah memperburuk situasi ekonomi yang sudah genting. Pariwisata sebagai penghasil devisa utama bagi pemerintah hampir runtuh, dan pengiriman uang dari orang-orang Kuba di luar negeri juga berhenti mengalir, setelah AS memperketat aturan pengiriman uang ke Kuba.

Menjadi joki antrean: coleros Menunggu berjam-jam untuk bisa membeli kebutuhan sehari-hari memang merepotkan, terutama bagi para lansia.

Baca Juga: Bima Arya Ngamuk, Lansia di Bogor Antre Vaksin Hingga Berjam-jam

Pada saat pandemi, antrean juga meningkatkan risiko penyebaran virus. Beberapa warga Kuba kini memilih "profesi" baru untuk mencari nafkah, yaitu menjadi "coleros" - orang-orang yang menjual jasa menunggu di antrean.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI