Suara.com - Berbagai klinik vaksinasi Covid-19 didirikan di masjid-masjid Inggris untuk memudahkan komunitas Muslim mendapatkan vaksinasi selama bulan puasa, sesudah para pemuka agama dan pejabat layanan kesehatan khawatir sebagian warga Muslim enggan disuntik vaksin selama bulan puasa, sebagaimana dilaporkan wartawan BBC Sandish Shoker.
Sejumlah pejabat badan layanan kesehatan Inggris, NHS, yang beragama Islam dan juga Persatuan Dokter Muslim Inggris telah menegaskan bahwa menerima suntikan vaksin ketika puasa tidak membatalkan ibadah itu.
Penegasan itu dikeluarkan karena ada keyakinan bahwa orang yang berpuasa selama Ramadhan harus menghindari "apapun masuk ke dalam tubuh" selama jam berpuasa.
- Umat Islam di Inggris diimbau 'tetap divaksinasi saat puasa Ramadan'
- Vaksin AstraZeneca: Di bawah usia 30 tahun dapat vaksin lain di Inggris
- Efek samping vaksin Covid-19: Nakes Indonesia di Inggris cerita soal 'pegal linu'
Kini NHS telah mendirikan klinik-klinik sementara di masjid-masjid dan pusat-pusat komunitas, bahkan ada pula klinik vaksinasi khusus perempuan.
Baca Juga: Bolehkah Minum Kopi Saat Sahur? Berikut Penjelasan Dokter Spesialis Gizi
Berikut empat warga Muslim Inggris yang telah mendapatkan suntikan vaksin selama bulan Puasa ini.
Dr Shehla Imtiaz-Umer
Seorang dokter Muslimah, dr Shehla Imtiaz-Umer, yang berdinas di Derby dan duduk di Persatuan Dokter Muslim Inggris mengatakan program vaksinasi tidak bisa ditunda sekalipun di bulan Puasa.
"Sebagai orang Muslim kita mempunyai kewajiban mempertahankan kehidupan dan mendapatkan suntikan vaksin adalah cara paling efektif untuk mencegah penyakit dan kematian akibat Covid-19," jelasnya.
"Sekarang kita harus bersatu dan tidak menghentikan kemajuan pemberian vaksin ini di bulan Ramadhan."
Yunas Naroo
Yunas Naroo dari West Bridgford, Nottinghamshire, mendapat panggilan untuk suntikan dosis kedua pada bulan Ramadhan ini.
Baca Juga: Berkah Ramadhan, Pengrajin Kubah Masjid Kebanjiran Order
Naroo sudah meminta nasihat terkait vaksinasi selama puasa dan kini merasa yakin vaksinasi ketika puasa tetap aman.
"Saya mencari tahu tentang hal itu, tetapi saya tidak khawatir," kata pria berusia 83 tahun itu.
"Saya sudah mendapat vaksin dosis pertama dan tidak merasakan efek samping apapun jadi saya tidak khawatir dengan dosis kedua."
Naroo adalah wakil imam di Jamia Masjid Sultania, sebuah masjid di Sneinton, sekitar 3 km dari tempat tinggalnya. Ia menuturkan beberapa jemaaah mengaku khawatir divaksinasi selama puasa.
"Saya tahu beberapa orang khawatir divaksin dan setiap orang punya pendapat masing-masing, tetapi saya tidak melihat ada masalah dalam hal ini," katanya.
Dr Ather Hussain
Seorang ulama Inggris dari kota Leicester, Dr Ather Hussain menekankan kepada jemaahnya bahwa mendapatkan vaksinasi merupakan "bentuk ibadah".
"Berpaling dari vaksin dan menolaknya atau menolak langkah-langkah pencegahan lain adalah tindakan tak bertanggung jawab dan egois ," katanya seperti dilaporkan oleh wartawan BBC Sandish Shoker.
"Semua hal yang berlawanan dengan hal itu dan yang memberikan perlindungan kepada kita dan tetangga-tetangga - adalah bentuk ibadah."
Ditambahkannya Ramadan tahun ini tiba pada saat yang "begitu penting".
"Ini membuka mata kita terhadap tanggung jawab kita dan tentang siapa dan apa yang penting dalam hidup kita, dan di masa pandemi, semua orang penting," jelasnya.
Erum Suleman
Erum Suleman, Muslimah dari kota Derby yang sudah divaksin, berpendapat klinik vaksinasi di lokasi yang sudah dikenal komunitas Muslim mendorong mereka untuk mendapatkan suntikan.
"Sebagian warga setempat mungkin merasa lebih nyaman pergi ke pusat komunitas, karena mereka tahu orang-orangnya di sana, dan mereka bisa berjalan kaki ke sana, dan saya kira hal-hal itu sangat membantu."
Muslimah berusia 43 tahun dan pendiri badan amal Erum's Helping Hand tersebut mengatakan sebagian anggota komunitas Muslim di lingkungannya ragu-ragu mendapatkan suntikan vaksin.
"Saya mendengar percakapan mereka tentang apakah mereka akan bersedia divaksinasi atau tidak dan saya mengatakan bahwa sekarang atau nanti, kita semua perlu divaksinasi. Jadi ambil saja ketika ada undangan ... lalu kita bisa kembali berkumpul bersama orang tua dan keluarga".
Ditambahkan oleh Erum Suleman, vaksinasi ini sejalan dengan Ramadhan.
"Kebaikan apapun yang kita perbuat selama 30 hari Ramadan merupakan langkah positif bagi masa depan, bagi anak-anak dan keluarga kita," tuturnya.
"Dengan melakukan hal itu, kita menunjukkan bahwa kita peduli terhadap sesama, terhadap masyarakat, terhadap semua orang, dan kita membantu orang-orang lain - itulah makna Ramadhan."