Suara.com - Sebuah tim peneliti internasional berhasil menggabungkan sel manusia dengan monyet yang disatukan dalam sebuah embrio. Hal ini merupakan terobosan besar yang sangat berguna untuk kemajuan transplantasi organ.
Menyadur Global News Jumat (16/04), para peneliti yang terdiri dari berbagai belahan dunia ini menambahkan sel punca manusia ke embrio monyet dan menyaksikan mereka bertahan hidup.
Menurut jurnal Cell yang diterbitan hari Kamis, 'chimera genetik' ini berhasil berkembang biak menjadi satu.
Juan Carlos Izpisua Belmonte, profesor di Salk Institute dan rekan penulis studi tersebut, menegaskan bahwa ini bukan tentang menciptakan chimera dewasa dengan ciri-ciri manusia dan hewan.
Baca Juga: Peneliti ITERA Amati Fenomena Langka Okultasi Mars oleh Bulan
"Tujuan kami bukan untuk menghasilkan organisme baru atau monster. Kami tidak melakukan hal seperti itu."
"Kami mencoba memahami bagaimana sel dari organisme yang berbeda berkomunikasi satu sama lain," jelas peneliti yang pernah menggabungkan sel manusia dan babi dengan cara yang sama.
"Kami menunjukkan bahwa sel induk manusia bertahan dan menghasilkan sel tambahan, seperti yang biasanya terjadi saat embrio primata berkembang dan membentuk lapisan sel yang akhirnya mengarah ke organ hewan."
Belmonte dan timnya menyuntikkan 25 sel induk manusia ke dalam embrio monyet yang diambil enam hari setelah pembuahan.
Sel manusia ditemukan tumbuh di dalam 132 embrio setelah satu hari, dan 103 chimera masih hidup setelah Hari 10. Hampir semuanya mati pada Hari ke-19, dan sisanya dihancurkan pada Hari ke-20.
Baca Juga: Eks Menkes Siti Fadilah Dukung Vaksin Nusantara: Peneliti Berpikir Inovatif
"Rata-rata kami mengamati sekitar 4 persen sel manusia di epiblast monyet," jelas rekan penulis Dr. Jun Wu, dari University of Texas Southwestern Medical Center pada The Guardian.