Suara.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menekankan, jika penurunan kasus yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir ini bukan berarti pandemi sudah terkendali, namun sebaliknya, angka penularan masih tinggi.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 Sonny Harry B Harmadi mengatakan, dalam dua pekan terakhir masyarakat cenderung abai seakan tidak ada lagi Covid-19.
"Dalam dua minggu terakhir mobilitas penduduk naik drastis, seolah-olah Covid sudah tidak ada, karena kinerjanya membaik. Tetapi, betul-betul harus dipahami bahwa jumlah tambahan kasusnya masih ribuan lho, positivity rate kita masih di atas 10 persen, padahal target positivity rate itu di bawah 5 persen," kata Sonny dalam diskusi KPCPEN, Jumat (16/4/2021).
Sonny meminta, masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan khususnya pada momen bulan ramadan ini dimana banyak terdapat tradisi puasa yang berpotensi mengumpulkan banyak orang.
Baca Juga: Rawat 1.407 Pasien Corona, Keterpakaian Tempat Tidur Wisma Atlet Naik Lagi
"Jadi dengan keluarnya surat edaran menteri agama dan instruksi mendagri itu juga mendukung bagaimana tata cara pelaksanaan ibadah selama di bulan ramadan juga titik-titik yang beresiko mengalami penularan, ini penting sekali," tegasnya.
Diketahui, Kementerian Agama mengeluarkan surat edaran panduan ibadah selama Ramadhan dan Idulfitri 1442 H atau tahun 2021, Salat Tarawih dan Ied diizinkan dengan protokol kesehatan Covid-19 ketat.
Satgas juga telah menerbitkan surat edaran larangan mudik lebaran Nomor 13 Tahun 2021 bagi semua masyarakat pada saat momen Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah yang berlaku pada 6-17 Mei 2021.
Perjalanan dinas luar kota wajib dibekali dengan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) dari pejabat setingkat eselon II jika PNS, BUMN/BUMD, TNI-Polri; dari pimpinan perusahaan jika swasta; dari kepala desa/lurah jika pekerja informal dan masyarakat umum.
Baca Juga: Tabanan Bali Zona Merah COVID-19 Pekan Ini