Suara.com - Seorang model dan aktris muda Yaman, Entesar Al-Hammadi diculik oleh milisi Houthi pada Kamis (15/04). Penculikannya menambah panjang deretan kasus kekerasan Houthi terhadap wanita di Yaman.
Lalu siapa Entesar Al-Hammadi dan dan bagaimana karir modelingnya bisa menjadi bumerang? Menyadur Arab News Jumat (16/04) Al-Hammadi lahir dari seorang ayah Yaman dan ibu Ethiopia.
Wanita yang memimpikan karir di bidang fashion ini mengejar ambisinya untuk menjadi model meski tumbuh dalam masyarakat konservatif.
Al-Hammadi kecil selalu mengenakan pakaian ibunya di sekitar rumah dan meniru model terkenal yang dia tonton di TV. Dalam wawancara tahun lalu, Al-Hammadi mengatakan cita-citanya sempat diragukan oleh kedua orangtuanya.
Baca Juga: Kartika Putri dan Suami Sangat Berat Tinggalkan Putrinya Sendiri di Yaman
"Mereka memberi tahu saya bahwa impian saya menjadi model adalah kue di langit. Saya mengatakan bahwa itu adalah impian saya dan saya akan terus mengejarnya," ujar Al-Hammadi.
Wanita yang akan mendaftar di perguruan tinggi tahun depan ini mulai terkenal ketika seorang temannya yang bekerja sebagai fotografer menerbitkan fotonya di media sosial.
Saat itu ia mengenakan pakaian tradisional Yaman, berjilbab. Fotonya mendapat pujian dan hal ini mendorongnya untuk semakin giat menjadi model. Ketika berpose tanpa hijab, ia menuai kritik dari pengamat konservatif.
"Saya tidak peduli tentang apa pun, karena saya menyukai profesi ini," katanya.
Secara terbuka, Al-Hammadi pernah bicara tentang pengalamannya sebagai korban rasisme karena berkulit gelap. Namun ia membuat hal ini sebagai cambuk untuk jadi model di catwalk internasional.
Baca Juga: Kartika Putri dan Suami Ungkap Perasaannya saat Antar Anak Sekolah ke Yaman
"Akan sangat bagus jika saya diberi kesempatan di luar Yaman," katanya.
Penculikan Entesar Al-Hammadi dan dua temannya adalah yang terbaru dari serangkaian serangan oleh Houthi terhadap para pembangkang dan wanita liberal di daerah yang dikendalikan oleh kelompok tersebut.
Ini telah memicu tanggapan kemarahan di dalam dan luar negeri, juga kelompok hak asasi manusia dan aktivis yang menuntut pembebasan Al-Hammadi.