Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya merevisi kebijakan rumah DP 0 Rupiah. Sebab, program yang digadang-gadang saat kampanye Pilkada 2017 silam, saat ini sepi peminat.
Revisi tersebut tercantum dalam draft perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang diajukan Pemprov ke DPRD DKI. Dalam dokumen tersebut, Anies mengubah target pembangunan hunian DP Rp 0 sampai 95,5 persen.
Awalnya, Anies sampai akhir masa jabatannya ingin ada 232 ribu rumah DP Rp 0. Namun sekarang jumlah yang ditargetkan hanya menjadi 10 ribu unit saja.
"Yang memang direvisi pengadaan DP Rp 0," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (15/4/2021).
Baca Juga: Ditanya Alasan Naikan Batas Gaji Pembeli Rumah DP 0 Rupiah, Anies Bungkam
Menurut Riza, perubahan target itu terjadi karena minimnya minat masyarakat membeli rumah DP Rp 0. Masih banyak unit yang belum kunjung laku di pasaran.
Padahal, Anies juga sudah menaikan batas gaji keluarga maksimal. Syarat untuk membeli hunian murah itu kini memiliki gaji maksimal Rp 15 juta dari awalnya Rp 7 juta.
Terlebih lagi saat ini sedang dalam kondisi pandemi Covid-19. Daya beli masyarakat jadi turun dan tak mampu lagi membeli rumah itu.
Tak hanya itu, pihaknya sendiri di Pemprov DKI juga tak mampu membangun lagi rumah DP Rp 0. Sebab keuangan DKI juga terdampak karena berkurangnya pendapatan.
"Rumah ini, karena covid daya beli masyarakat turun, kemampuan kita bangun turun," katanya.
Baca Juga: Sepi Peminat, Alasan Anies Naikkan Batas Gaji Miliki Rumah DP 0 Rupiah