Berkat Toa Masjid, Pemprov DKI Klaim Berhasil Turunkan Kebakaran 31 Persen

Kamis, 15 April 2021 | 20:29 WIB
Berkat Toa Masjid, Pemprov DKI Klaim Berhasil Turunkan Kebakaran 31 Persen
Alat Disaster Warning System (DWS) atau toa untuk peringatan bencana kepada warga. (Foto dok. BPBD Jakarta)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mengklaim telah berhasil menurunkan tingkat kebakaran. Salah satu faktornya disebut karena sistem peringatan dini atau disaster early warning system (EDWS).

Kepala Dinas Gulkarmat DKI Satriadi Gunawan mengatakan, pihaknya sudah memasang EDWS 2.300 lokasi di lima wilayah kota administrasi. Tiap lokasi menggunakan toa atau pengeras suara masjid untuk memberi tahukan bahaya kebakaran.

Ia menyebut cara ini efektif menurunkan tingkat kebakaran sampai 31 persen hingga saat ini.

"Kami punya inovasi melakukan itu menggunakan pengeras suara di masjid-masjid. Memang agak tradisional, tapi itu justru dampaknya menurun kebakaran 31 persen," ujar Satriadi saat dikonfirmasi, Kamis (15/4/2021).

Baca Juga: Wagub Belum Punya Solusi Bagi Korban Kebakaran Pasar Inpres & Pasar Kambing

Satriadi mengatakan tren penurunan kebakaran ini terjadi sejak tahun 2019. 

"Frekuensi kebakaran kita menurun. Jadi di tahun 2020 itu 31 persen menurun dari tahun sebelumnya," jelasnya.

Bahkan sampai tahun ini, tren kebakaran juga disebutnya terus menurun. Menurutnya kejadian kebakaran selama Januari-April 2021 tak sebanyak pada 2020 lalu pada periode waktu yang sama. 

"Di tahun 2021 ini, perbandingan dari Januari sampai dengan saat ini tambah turun lagi," ujarnya saat dikonfirmasi.

Memang, ia mengakui dalam sepekan terakhir ada kebakaran besar yang terjadi di Pasar Kambing, Jakarta Pusat dan Pasar Inpres Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Robot LUF-60 Dikerahkan untuk Pemadaman Kebakaran Pasar Inpres

Namun ia mengklaim, kerugian yang dialami warga akibat kebakaran juga mengalami penurunan.

"Ini harus diapresiasi, luar biasa, dampaknya, kerugiannya turun, korban jiwanya juga lebih turun," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI