Suara.com - Sejumlah pedagang Nasi Kapau di kawasan Pasar Senen mengaku, pada awal Ramadhan ini pendapatan mereka menurun, dibandingkan awal puasa tahun lalu meski bertepatan dengan awal pandemi Covid-19.
Ardian salah satunya mengaku, jika pada dua hari Ramadhan tahun ini pendapatan lebih kecil dibandingkan awal puasa pada 2020.
"Itu kan baru awal Covid-19, itu orang-orang masih punya tabungan, justru pada awal Ramadhan ini lebih turun," kata dia saat ditemui Suara.com di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (15/4/2021).
Dua hari Ramadhan ini kata dia pendapatannya hanya bertambah sebanyak 10 persen, padahal pada puasa tahun lalu penghasilannya bisa mencapai Rp5 juta bahkan lebih.
Baca Juga: 5 Game Online Bikin Puasa Terasa Lebih Cepat
Namun, kata dia angka penurunan pendapatannya bisa saja berubah, karena awal Ramadhan kali ini bertepatan dengan pertengahan bulan.
"Bisa jadi sih ini meningkat, karena puasa tahun ini masuk tanggal tua ya, kita enggak tahu nanti pas masuk pertengahan puasa, mudah-mudahan mingkat," kata Ardian.
Sementara itu, secara keseluruhan Ardian mengaku jika pendapatannya sejak pandemi Covid-19 menurun sebanyak 50 persen, sehingga secara rata-rata dalam sehari dia hanya mendapat Rp 2,5 - Rp3 juta.
Adanya perbedaan pendapatan pada awal Ramadhan ini turut dirasakan Ahmad, pedagang Nasi Kapau lainnya.
"Mendingan Ramadhan tahun dibandingkan sekarang, mendingan yang pertama Covid itu. Masih mending orang belanja masih banyak, kalau sekarang sebenarnya jam segini suda ramai," kata Ahmad.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Ramadhan Kota Makassar dan Sekitarnya Kamis 15 April 2021
Dia mengaku pada dua hari Ramadhan ini pendapatannya sama dengan hari biasa, yakni sebelum puasa.
"Sebenarnya enggak ada bedanya sih, sama saja. Ini mungkin bukanya saja lebih siangan dibandingkan hari biasa," kata Ahmad.
Lebih lanjut jika dibandingkan pendapatannya sebelum pandemi, dalam sehari dia dapat memperoleh omset lebih dari Rp 5 juta, dan bisa lebih pada hari Sabtu dan Minggu. Namun, semenjak pandemi Covid-19, pendapatannya menurun drastis hingga sekitar50 persen.
"Lima juta sehari, dari pagi ketemu pagi ya itu., Setelah pandemi 3 juta, itu ketemu pagi ketemu pagi ya," ujarnya.