Suara.com - Wakil Ketua Komisi IX DPR Nihayatul Wafiroh menuding Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sengaja melakukan pencekelan terhadap Vaksin Nusantara. Ini menyusul izin uji klinis fase dua vaksin tersebut yang juga tidak dikeluarkan.
Tudingan itu dilayangkan Nihayatul berdasarkan perbedaan Badan POM dalam menyikapi masuknya vaksin impor buatan luar negeri, semisal Sinovac dab AstraZeneca. Bahkan, diakui Nihayatul dirinya sempat protes masuk vaksin impor hingga dimulainya proses vaksinasi secara cepat.
Padahal dikatakan Nihayatul Badan POM tidak memberikan perkembangan dan koordinasi apapun baik Sinovac maupun AstraZeneca seiring kedua vaksin yang diberikan izin oleh Badan POM
"Tiba-tiba kita terkaget-kaget wow sudah keluar ni, EUA-nya sudah keluar. Tapi kemudian Vaksin Nusantara ini mereka menolak dan memberikan detail sekali sehingga tidak seimbang informasi yang kita terima, informasi soal Sinovac, AstraZeneca maupun Nusantara. Dalam pandangan saya pandangan BPOM melakukan pencekalan," kata Nihayatul dalam sebuah diskusi secara daring, Kamis (15/4/2021).
Baca Juga: Siti Fadilah Dukung Vaksin Nusantara, Begini Respon Epidemiolog
Padahal, diminta Nihayatul, Badan POM seharusnya melakukan pendampingan terhadap keseluruhan proses Vaksin Nusantara.
"Bagaimana ada trail dan error tidak jujur bahwa ini berkolaborasi dengan Amerika gitu kan yang saya tahu, pada saat rapat memang sudah disampaikan bahwa ini memang berkolaborasi dengan America. Lalu paling tidak ini masih ada izinnya, campur tangannya masih campur tangan anak negeri. Berbeda dengan Sinovac, AstraZeneca yang totally memang dari luar negeri," tuturnya.