Suara.com - Seorang pria dengan kondisi down syndrome diculik di China untuk ditukar dengan jenazah pria yang akan dikremasi. Menyadur Telegraph Kamis (15/04) kejahatan ini dilakukan untuk menyelamatkan jenazah yang asli agar tidak dibakar.
Pada awal tahun 2017, keluarga bermarga Huang kehilangan kerabatnya dan sedang bersiap untuk upacara pemakaman tradisional.
Namun sayang, kota Shanwei tempat mereka tinggal melarang adanya penguburan jenazah dan disarankan untuk melakukan kremasi. Keluarga keberatan jika jenazah dibakar dan mulai mencari jalan keluar.
Mereka lantas menyewa seorang pria yang sama-sama bermarga Huang untuk mencarikan jenazah seorang pria lain sebagai pengganti jenazah kerabatnya untuk dikremasi.
Baca Juga: Hari Autisme Sedunia 2021: Ini Beda Anak Autis dengan Down Syndrome
Pria bernama Huang ini memutuskan untuk menjadikan seorang pria down syndrome berusia 36 tahun sebagai korban. Pria yang biasa memungut plastik ini dipaksa minum alkohol hingga pingsan.
Setelah itu, Huang memasukkan pria tak bersalah itu ke dalam peti mati lalu menutupnya. Korban bernama Lin Shaoren ini lantas dikirim ke krematorium, sementara jenazah yang asli dimakamkan di lokasi rahasia.
Huang mendapat bayaran setara Rp 263 juta untuk jasanya dalam menemukan jenazah pengganti. Kejahatan ini terungkap setelah kamera lalu lintas mengungkapkan keterlibatan Huang dalam hilangnya Lin.
Huang dijatuhi hukuman mati yang ditangguhkan pada September tahun lalu dan bandingnya dibatalkan oleh pengadilan yang lebih tinggi.
Keluarga tersebut dinyatakan bersalah karena "menghina mayat", tetapi tidak diketahui apakah mereka mendapat hukuman penjara atau denda.
Baca Juga: Hari Down Syndrome Internasional: Anak Saya Sudah Melampaui Harapannya
Kejahatan mengerikan itu tidak dilaporkan secara luas sampai minggu lalu, ketika keluarga Lin menceritakan kisahnya. "Ketika saya memikirkannya, hati saya seperti ditusuk pisau," kata ibu Lin kepada Sohu News.