Maafkan Perekam Video Viral, Ketua Banggar DPR Ogah Bawa ke Jalur Hukum

Kamis, 15 April 2021 | 14:44 WIB
Maafkan Perekam Video Viral, Ketua Banggar DPR Ogah Bawa ke Jalur Hukum
Suasana kerumunan massa di Jalan Kartini, Sumenep, Madura. - (Instagram/@memomedsos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI MH Said Abdullah menyatakan telah memaafkan pemuda perekam video yang kemudian menghebohkan media sosial (medsos).

Bahkan, Said enggan membawa persoalan tersebut ke ranah hukum, kendati informasi yang beredar diklaim sebagai hoaks.

"Itu saya bagi pembuat videonya saya mengerti dan memaafkan," kata Said dalam konferensi persnya di Kompleks Parlemen DPR, Kamis (15/4/2021).

Said berujar, lebih nyaman melakukan klarifikasi dibanding harus membawa ke ranah hukum. Apalagi perekam video sudah meminta maaf dan menjelaskan tidak ada maksud membuat kehebohan seperti saat ini.

Baca Juga: Viral Ada Kerumunan, Ketua Banggar Bantah Bagikan Uang ke Warga Sumenep

Diketahui akibat video viral itu, Said dituding membuat kerumunan lantaran disebutkan membagikan uang kepada warga di dekat kediamannya di Sumenep, Madura.

"Saya lebih baik melakukan jumpa pers saja, ini cara yang sehat, saya tidak ingin sebentar-sebentar ke Mabes Polri," ujar Said.

Bantah Bagikan Uang ke Warga Sumenep

Said Abdullah menjawab rekaman video viral yang menyebut dirinya membagi-bagikan uang hingga menciptakan kerumunan di Sumenep, Madura. Said membantah hal tersebut.

Ia menyebut tidak ada pembagian uang sebagaimana kabar beredar di media sosial. Menurut ya rekaman video viral saat itu menunjukan jemaah salat tarawih di sebuah wakaf --sebutan musala-- yang berada di sebelah rumah Said.

Baca Juga: Viral Kerumunan Massa di Madura, Diduga Dipicu Anggota DPR RI Bagi Uang

Dia juga mengemukakan, ada ribuan orang saat ituz namun aparat sudah berjaga, ditambah dengan spanduk-spanduk bertuliskan tidak ada pembagian zakat selama pandemi.

Namun belakangan dikatakan Said fakta dengan rekaman video yang tersebar di media sosial bertolak belakang.

Keterangan video di media sosial, disebutkan Said berbeda dengan peristiwa yang sebenarnya terjadi. Padahal kata dia perekam video sendiri sudah meminta maaf.

"Dia minta maaf dan sebagainya bahwa dia tidak berniat apapun tapi tiba-tiba dimasukan ke situ dengan caption dengan di caption yang bahasa berbeda. Padahal sama sekali tidak ada pembagian uang. Sama (sekali) seperak pun tidak ada pembagian uang. Tapi ditulis ada pembagian uang," kata Said dalam klarifikasinya di Kompleks Parlemen DPR, Jakarta, Kamis (15/4/2021).

Said mengatakan dirinya sadar betul akan kondisi pandemi Covid-19 yang hingga kini masih berlangsung. Karena itu, ucap Said, tidak mungkin dirinya secara sadar melakukan tindakan yang berpotensi membuat kerumunan.

Terlebih, kata Said dalam peristiwa yang terjadi sebagaimana video yang viral, ia tidak berada di lokasi kejadian. Melainkan berada di Jakarta.

"Masa iya sih saya akan ngumpulin ribuan orang di depan rumah saya, toh sayanya di Jakarta. Dan untuk apa? Mau gagah-gagahan? Kan tidak masuk akal. Rasionalitas kita akan mengatakan itu tidak, akal sehat kita menyatakan itu tidak benar gitu dan itu pasti tidak saya lakukan. Saya akan hati-hati betul," ujar Said.

Sebelumnya, beredar rekaman video kerumunan ribuan warga di Jalan Kartini, Sumenep, Madura. Ribuan warga yang mengenakan peralatan salat itu diduga sedang menunggu pembagian uang dari Ketua Badan Anggaran DPR RI, MH Said Abdullah.

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @hariankopas. Menurut informasi yang dihimpun, warga membludak mengikuti salat tarawih di lokasi tersebut karena ada pembagian uang dari Said Abdullah.

Ada dua video yang diunggah oleh akun tersebut. Dalam video pertama, tampak kerumunan warga Sumenep direkam dari ketinggian.

Sepanjang Jalan Kartini terlihat dipenuhi oleh orang-orang. Tidak ada pembatasan sosial dalam kerumunan tersebut.

Si perekam video menyebut banyaknya warga menyebabkan salat tarawih sulit dilakukan karena warga yang datang sangat banyak.

"MasyaAllah penuh sejalan Kartini, jadi enggak bisa salat ini guys, gimana salatnya guys," kata si perekam video seperti dikutip Beritahits.id, Rabu (14/4/2021).

Dalam video kedua, tampak ribuan warga berkerumun tanpa memperhatikan pembatasan sosial di sepanjang Jalan Kartini.

Tak sedikit pula warga yang hadir dalam kerumunan tersebut tidak mengenakan masker.

Para warga itu tampak mengenakan peralatan salat, para wanita mengenakan mukena sementara laki-laki mengenakan baju koko dan peci seperti hendak tarawih berjamaah.

Sebelumnya, Said Abdullah melalui Said Abdullah Institut juga membagikan 50 ribu takjil selama bulan ramadhan kepada masyarakat di Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Kerumunan yang terjadi di Sumenep itu mendadak viral di media sosial dan menjadi sorotan publik.

Banyak warganet mengecam penyelenggara kegiatan dan meminta agar pihak berwajib turun tangan.

Sebab, kerumunan warga tersebut sangat rentan menjadi klaster penularan Covid-19, terlebih warga yang berkerumun tidak menerapkan protokol kesehatan dengan benar.

"Sudah tiap tahun gini kok, tahun kemarin juga gini masih hangat-hangatnya virus corona malah, apalah daya penegak hukum," kata @za*******17.

"Diciduk pakai pasal bikin kerumunan enggak nih?" ucap @bg********ya.

"Tangkaplah kan bikin kerumunan," ujar @ti*********na.

"Berasa mau nonton konser, canda konser," ungkap @ir*********kr.

"Tarawih apa bagi-bagi duit jadinya," tutur @pa*******n_.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI