Viral Ada Kerumunan, Ketua Banggar Bantah Bagikan Uang ke Warga Sumenep

Kamis, 15 April 2021 | 13:51 WIB
Viral Ada Kerumunan, Ketua Banggar Bantah Bagikan Uang ke Warga Sumenep
Suasana kerumunan massa di Jalan Kartini, Sumenep, Madura. - (Instagram/@memomedsos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Badan Anggaran DPR RI MH Said Abdullah menjawab rekaman video viral yang menyebut dirinya membagi-bagikan uang hingga menciptakan kerumunan di Kabupaten Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur. Dia membantah adanya kejadian tersebut.

Dia menyebut, tidak ada pembagian uang sebagaimana kabar beredar di media sosial. Menurut ya rekaman video viral saat itu menunjukan jemaah salat tarawih di sebuah wakaf --sebutan musala-- yang berada di sebelah rumah Said.

Lebih kanjut, dia mengatakan, ada ribuan orang saat itu, namun aparat sudah berjaga, ditambah dengan spanduk-spanduk bertuliskan tidak ada pembagian zakat selama pandemi.

Namun belakangan dikatakan Said, fakta dengan rekaman video yang tersebar di media sosial bertolak belakang. Keterangan video di media sosial, disebutkan Said berbeda dengan peristiwa yang sebenarnya terjadi. Padahal, kata dia perekam video sendiri sudah meminta maaf.

Baca Juga: Viral Kerumunan Massa di Madura, Diduga Dipicu Anggota DPR RI Bagi Uang

"Dia minta maaf dan sebagainya bahwa dia tidak berniat apapun tapi tiba-tiba dimasukan ke situ dengan caption dengan di caption yang bahasa berbeda. Padahal sama sekali tidak ada pembagian uang. Sama (sekali) seperak pun tidak ada pembagian uang. Tapi ditulis ada pembagian uang," kata Said dalam klarifikasinya di Kompleks Parlemen DPR, Jakarta, Kamis (15/4/2021).

Dia menegaskan, sadar betul dengan kondisi Pandemi Covid-19 yang masih terjadi saat ini. Karena itu, dia menegaskan tidak mungkin melakukan tindakan yang berpotensi membuat kerumunan.

Terlebih, kata Said dalam peristiwa yang terjadi sebagaimana video yang viral, dirinya tidak berada di lokasi kejadian. Melainkan berada di Jakarta.

"Masa iya sih saya akan ngumpulin ribuan orang di depan rumah saya, toh sayanya di Jakarta. Dan untuk apa? Mau gagah-gagahan? Kan tidak masuk akal. Rasionalitas kita akan mengatakan itu tidak, akal sehat kita menyatakan itu tidak benar gitu dan itu pasti tidak saya lakukan. Saya akan hati-hati betul," ujar Said.

Sebelumnya, beredar rekaman video kerumunan ribuan warga di Jalan Kartini, Sumenep, Madura. Ribuan warga yang mengenakan peralatan salat itu diduga sedang menunggu pembagian uang dari Ketua Badan Anggaran DPR RI, MH Said Abdullah.

Baca Juga: Viral Kerumunan Warga Sumenep Diduga Tunggu Pembagian Duit Anggota DPR RI

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @hariankopas. Menurut informasi yang dihimpun, warga membludak mengikuti salat tarawih di lokasi tersebut karena ada pembagian uang dari Said Abdullah.

Ada dua video yang diunggah oleh akun tersebut. Dalam video pertama, tampak kerumunan warga Sumenep direkam dari ketinggian.

Sepanjang Jalan Kartini terlihat dipenuhi oleh orang-orang. Tidak ada pembatasan sosial dalam kerumunan tersebut.

Si perekam video menyebut banyaknya warga menyebabkan salat tarawih sulit dilakukan karena warga yang datang sangat banyak.

"MasyaAllah penuh sejalan Kartini, jadi enggak bisa salat ini guys, gimana salatnya guys," kata si perekam video seperti dikutip Beritahits.id, Rabu (14/4/2021).

Dalam video kedua, tampak ribuan warga berkerumun tanpa memperhatikan pembatasan sosial di sepanjang Jalan Kartini.

Tak sedikit pula warga yang hadir dalam kerumunan tersebut tidak mengenakan masker.

Para warga itu tampak mengenakan peralatan salat, para wanita mengenakan mukena sementara laki-laki mengenakan baju koko dan peci seperti hendak tarawih berjamaah.

Sebelumnya, Said Abdullah melalui Said Abdullah Institut juga membagikan 50 ribu takjil selama bulan ramadhan kepada masyarakat di Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Kerumunan yang terjadi di Sumenep itu mendadak viral di media sosial dan menjadi sorotan publik.

Banyak warganet mengecam penyelenggara kegiatan dan meminta agar pihak berwajib turun tangan.

Sebab, kerumunan warga tersebut sangat rentan menjadi klaster penularan Covid-19, terlebih warga yang berkerumun tidak menerapkan protokol kesehatan dengan benar.

"Sudah tiap tahun gini kok, tahun kemarin juga gini masih hangat-hangatnya virus corona malah, apalah daya penegak hukum," kata @za*******17.

"Diciduk pakai pasal bikin kerumunan enggak nih?" ucap @bg********ya.

"Tangkaplah kan bikin kerumunan," ujar @ti*********na.

"Berasa mau nonton konser, canda konser," ungkap @ir*********kr.

"Tarawih apa bagi-bagi duit jadinya," tutur @pa*******n_.

Hingga berita ini disusun, Beritahits.id masih mencoba menghubungi pihak terkait guna mengonfirmasi video viral tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI