Doni Monardo Minta Perantau Minang Tunda Mudik Lebaran

Erick Tanjung Suara.Com
Kamis, 15 April 2021 | 11:54 WIB
Doni Monardo Minta Perantau Minang Tunda Mudik Lebaran
Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo saat berada di Padang, Sumatera Barat, Kamis 915/4/2021) mengimbau para perantau Minang menunda mudik Lebaran. (ANTARA/Ikhwan Wahyudi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo meminta para perantau dari Minang yang ada di seluruh Indonesia tahun ini menunda mudik lebaran untuk mencegah penularan Covid-19.

"Saya tidak bosan mengimbau perantau Minang agar menunda dulu mudik pada tahun ini," kata Doni saat meninjau pembangunan batu grip penahan ombak di Pantai Padang, Kamis (15/4/2021).

Ia menuturkan bahwa kasus Covid-19 di Sumatera Barat yang sebelumnya tergolong rendah meningkat signifikan setelah Lebaran tahun 2020. Hal itu antara lain dipicu oleh banyaknya perantau yang mudik untuk menghabiskan libur hari raya di kampung halaman.

"Akibatnya setelah Lebaran rumah sakit penuh, ada juga dokter yang wafat dan menimbulkan kepanikan," ujarnya.

Baca Juga: Awas! Masjid Jadi Tempat Berisiko Penularan Covid-19 Saat Ramadhan

Ia meminta para perantau Minang yang ada di seluruh provinsi di Indonesia membantu pemerintah mengendalikan penularan Covid-19 dengan menahan diri untuk mudik.

"Untuk sementara jangan ada dulu acara pulang kampung, termasuk kegiatan pulang basamo," katanya.

"Sumatera Barat sebagai daerah yang memiliki perantau paling banyak mari mengajak saudara sebangsa se-Tanah Air tidak pulang kampung," ia menambahkan.

Doni mengatakan bahwa penularan Covid-19 di Indonesia sudah cukup terkendali saat ini, pada masa negara lain ada yang mengalami lonjakan kasus luar biasa.

"Padahal ada banyak negara yang sudah vaksin, memang vaksin bukan jaminan tapi bisa membantu membuat orang lebih tahan Covid-19," katanya.

Baca Juga: BNPB: 6 Warga Meninggal Dunia dan 1 Luka Berat Akibat Gempa Jatim

Doni juga menceritakan pengalamannya sebagai penyintas Covid-19, mengatakan bahwa keterlambatan penanganan pasien Covid-19 bisa berujung kematian. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI