Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno tidak mempersoalkan jika ke depan terjadi kocok ulang menteri di kabinet.
Eddy mengatakan kewenangan reshuffle sepenuhnya jadi milik Presiden Jokowi. Karena itu, Eddy tidak ingin masuk terlalu jauh mengomentari siapa yang seharusnya menjabat atau digantikan dari pos kementerian.
Terlebih ihwal keputusan presiden melebur Kemenristek ke dalam Kemendikbud disertai pembentukan Kementerian Investasi.
"Terserah. Itu kan prerogatif presiden. Siapapun ditempatkan di situ figurnya," kata Eddy kepada wartawan, Kamis (15/4/2021).
Baca Juga: Isu Reshuffle, Komisi X: Tak Ada Relevansi Copot Nadiem dari Mendikbud
Meski di luar pemerintahan Jokowi - Ma'ruf Amin, Eddy mengatakan posisi partai yang diketuai Zulkifli Hasan sejak awal mendukung semua kebijakan pemerintah.
"Meskipun kita akan selalu bersuara jernih, akan memberikan masukan yang sifatnya korektif, kita memberikan masukan yang sifatnya konstruktif, dan apa yang disampaikan oleh PAN itu tentu untuk kepentingan bersama yang positif," kata Eddy.