Seruduk 4 Polisi hingga Tewas, Sopir Truk Dibui 22 Tahun

Kamis, 15 April 2021 | 10:44 WIB
Seruduk 4 Polisi hingga Tewas, Sopir Truk Dibui 22 Tahun
Ilustrasi penjara (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pengemudi truk yang menabrak 4 polisi di Australia hingga tewas karena di bawah pengaruh obat-obatan dijatuhi hukuman 22 tahun penjara.

Menyadur Sky News, Kamis (15/4/2021) Mohinder Singh tidak bisa mengendalikan truk yang dikemudikannya. Dia menghantam empat petugas lalu lintas, tiga polisi pria dan seorang polisi wanita.

Insiden tersebut terjadi pada 22 April 2021 di Jalan Tol Timur Melbourne, tempat keempat petugas itu berdiri setelah menghentikan sebuah Porsche.

Petugas Lynette Taylor, Kevin King, Glen Humphris dan Joshua Prestney semuanya tewas di tempat kejadian. Itu merupakan insiden kematian terbesar polisi dalam satu peristiwa di Victoria.

Baca Juga: Geger Kabar Eks Simpatitas FPI Mau Bunuh Diri Massal Demi Habib Rizieq

Singh mengaku bersalah atas empat dakwaan yang menyebabkan kematian, tiga dakwaan perdagangan narkoba dan satu dakwaan memiliki obat-obatan terlarang tahun lalu di Mahkamah Agung negara bagian Victoria.

Hakim Paul Coghlan mengatakan kepada pengadilan pada hari Rabu bahwa Singh harus menjalani setidaknya 18 setengah tahun sebelum dia dapat mengajukan pembebasan bersyarat.

Hakim Paul menggambarkan kondisi dari lokasi kecelakaan sebagai "mengerikan".

"Kesedihan orang-orang yang dekat dengan korban sangat dalam dan mengubah hidup," katanya. "Kesedihan seperti itu diperburuk oleh kematian yang tiba-tiba dan tidak perlu." ujar Hakim Paul.

Sopir 48 tahun itu terbukti menggunakan metamfetamin dan obat-obatan lain sebelum kecelakaan itu dan seorang saksi mengatakan dia tidak tidur selama berhari-hari.

Baca Juga: Tak Hanya Indonesia, Badai Seroja Juga Hancurkan Sejumlah Kota di Australia

Andrew Prestney, ayah dari Joshua Prestney, salah satu petugas, mengatakan bahwa meskipun keadilan telah ditegakkan, "tidak ada hukuman yang dapat menggantikan kehilangan orang yang kita cintai."

"Kami terhibur oleh fakta bahwa keempat kami tidak akan dilupakan karena kami terus membawa mereka di hati kami," katanya kepada wartawan.

Richard Pusey, seorang pengemudi mobil sport yang diberhentikan saat kecelakaan itu akan divonis di Pengadilan Victoria County pada 28 April setelah mengaku bersalah atas sejumlah dakwaan.

Truk tersebut tidak menabrak Pusey karena saat itu dia sedang kencing di pinggir jalan. Tapi truk itu menghancurkan mobilnya dan sebuah mobil polisi.

Para saksi di tempat kejadian mendesak Pusey untuk membantu, tetapi dia mengabaikannya dan mengatakan: "Mereka sudah mati."

Dia mengaku bersalah atas kesusilaan publik, perilaku ngebut dan sembrono. Pusey juga mengaku memiliki ekstasi, setelah kembali dinyatakan positif narkoba.

Pusey menghadapi potensi hukuman penjara maksimal lima tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI