Suara.com - Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengumumkan Penny Williams sebagai Duta Besarnya untuk Indonesia, menggantikan Gary Quinlan yang sudah mengisi jabatan itu sejak 2018.
"Hari ini saya mengumumkan penunjukan Ibu Penny Williams PSM sebagai Duta Besar Australia untuk Indonesia," demikian keterangan tertulis Menlu Marise Payne, Rabu (14/4/2021).
"Ibu Penny fasih berbahasa Indonesia dan memiliki gelar Bachelor of Asian Studies (Honours) dengan fokus pada Indonesia dan Magister Antropologi Terapan dan Pembangunan Partisipatif."
Sebelum menjadi Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams adalah pejabat karier senior di Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT). Baru-baru ini ia ditunjuk jadi Deputy Secretary di Departemen.
Baca Juga: Gempa di Malang Barusan Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng Indo Australia
Duta Besar wanita pertama Australia untuk Indonesia ini pernah menjabat sebagai Duta Besar Australia untuk Malaysia dan merupakan Duta Besar Australia pertama untuk Perempuan dan Anak Perempuan.
Australia menyebut hubungannya dengan Indonesia sebagai salah satu kemitraan terpenting, didukung oleh Kemitraan Strategis Komprehensif 2018 yang diinisiasi pemerintahan Perdana Menteri Morrison.
"Bersama-sama kita berkontribusi pada forum regional dan global, mengelola salah satu batas maritim terpanjang di dunia, serta memerangi terorisme dan kejahatan transnasional."
Australia dan Indonesia juga bekerja sama untuk menanggapi tantangan kesehatan, kemanusiaan, dan ekonomi yang ditimbulkan oleh Covid-19.
"Indonesia adalah mitra penting bagi program pembangunan kami dan Inisiatif Vaksin Indo-Pasifik, di mana kami mendukung akses vaksin COVID-19 yang aman dan efektif."
Baca Juga: Tak Hanya Indonesia, Badai Seroja Juga Hancurkan Sejumlah Kota di Australia
Sementara itu, total perdagangan barang dan jasa antara Australia dengan Indonesia bernilai $ 17,7 miliar pada 2019. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai mitra dagang terbesar ke-13 Australia.
"Pemberlakuan IA-CEPA pada tahun 2020 merupakan tonggak penting dalam kemitraan dan akan menciptakan hubungan ekonomi yang lebih kuat serta memberikan kepastian yang lebih besar dan akses yang lebih baik bagi eksportir, penyedia layanan, dan investor kedua negara kita."