Suara.com - Investigasi Kebakaran Kilang Balongan, Ombudsman RI: PT Pertamina Abai Terhadap Keluhan Masyarakat
Ombudsman RI atau ORI menilai PT Pertamina abai terhadap keluhan masyarakat hingga terjadi kebakaran empat tanki kilang minyak di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, pada Senin (29/3) dini hari.
Anggota Ombudsman RI Hery Susanto mengatakan berdasarkan hasil investigasi lapangan, PT Pertamina juga dinilai tak terbuka menyampaikan informasi terkait kondisi kilang minyak sebelum terjadinya kebakaran.
Berdasar hasil investigasi diketahui bahwa warga sekitar sempat mengeluhkan bau menyengat dari kilang minyak Balongan pada Minggu (28/3) malam atau beberapa jam sebelum terjadinya kebakaran hebat.
Baca Juga: Pertamina Bakal Cadangkan 30 Persen Stok Tabung Gas Melon di Bintan
“Namun keluhan warga tidak digubris oleh Pertamina sehingga warga menjadi emosi dan terjadi aksi lempar ke Kantor Pertamina. Namun tidak lama kemudian berhasil dibubarkan oleh Polsek Balongan,” kata Hery dalam jumpa pers secara daring seperti dikutip suara.com, Rabu (14/4/2021).
Selain abai, kata Hery, PT Pertamina juga tidak memberikan informasi secara terbuka terkait kondisi kilang minyak Balongan. Khususnya, sebelum peristiwa nahas itu terjadi.
"Tidak ada keterbukaan informasi mengenai kondisi kilang minyak Balongan PT Pertamina pada saat sebelum kejadian yang dialami," ungkapnya.
Adapun, berdasar catatan Ombudsman RI, Hery mengungkapkan bahwa kilang minyak Balongan telah tiga kali mengalami kebakaran.
Peristiwa pertama terjadi pada Oktober 2007. Namun, api tidak merusak fasilitas produksi dan hanya mengganggu fasilitas pembuangan limbah.
Baca Juga: Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah Raih 9 Penghargaan IGA Award 2021
"Kedua, pada 4 Januari 2019 pukul 09.40 WIB, kebakaran terjadi di kawasan kilang minyak Balongan. Insiden tersebut terjadi pada fasilitas pemasok gas milik PT Pertamina EP aset 3 ke pengolahan minyak (kilang) Balongan," bebernya.
Sedangkan yang terkahir terjadi pada Senin (29/3) akhir bulan lalu. Sebanyak empat tanki terbakar dengan volume minyak 25.328 KL, 2 Unit Pick Up kilang dan kerusakan bangunan di sekitar kilang.
"Sedangkan terhadap masyarakat diantaranya dilakukan evakuasi masyarakat sekitar kilang ke Pendopo Bupati Indramayu, Islamic Center Indramayu dan GOR Bumi Patra Indramayu total 838 Jiwa per 31 Maret 2021," pungkasnya.