Jurnal Medis The Lancet: Obat Asma Manjur sebagai Obat Covid-19

Rabu, 14 April 2021 | 15:16 WIB
Jurnal Medis The Lancet: Obat Asma Manjur sebagai Obat Covid-19
Ilustrasi - Steroid inhaler (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Inhaler berkandungan steroid yang biasa digunakan penderita asma, berpotensi mencegah covid-19 berkategori parah.

Komposisi inhaler asma tersebut juga mampu mengobati covid-19 sejak dini, sehingga mampu mengurangi beban rumah sakit.

Hal tersebut terungkap dalam penelitian ilmiah yang diterbitkan jurnal medis The Lancet. Dalam jurnal itu disebutkan, obat asma bisa dimanfaatkan guna mengobati pasien covid-19 dewasa.

Peneliti Universitas Oxford menemukan fakta pasien pengguna obat budesonide (obat kortikosteroid yang digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi peradangan) ketika mulai merasakan gejala covid-19 pertama, cenderung tidak membutuhkan perawatan medis atau rawat inap yang mendesak dan bisa pulih dalam waktu singkat.

Berdasarkan hasil uji coba terkontrol secara acak yang melibatkan 146 orang dewasa dalam tujuh hari sejak timbulnya gejala covid-19 ringan, sebagian peserta menghirup budesonide dua kali sehari sampai gejala mereka teratasi.

Sementara sebagian lainnya menerima perawatan biasa yang diberikan berdasarkan usia, jenis kelamin, dan penyakit yang ada.

Terbukti pada kelompok peserta yang menghirup budesonide, hanya satu orang yang membutuhkan perawatan medis segera, dibandingkan dengan 10 orang pada kelompok yang mendapatkan perawatan standar untuk covid-19.

Studi Universitas Oxford lain yang belum ditinjau sejawat juga menemukan bahwa dengan menghirup budesonide, dapat membantu orang yang berisiko lebih tinggi terkena covid-19 bisa pulih lebih cepat.

"Ada alasan biologis yang baik" mengapa kortikosteroid bisa bekerja, kata Chloe Bloom, peneliti klinis senior di Institut Jantung dan Paru-paru Nasional Imperial College London kepada DW.

Baca Juga: Studi: Obat Asma Inhaler Bisa Mempercepat Penyembuhan Covid-19 pada Lansia

Namun, Bloom tidak terlibat dalam penelitian tersebut. Penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan steroid hirup pada penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) mengurangi reseptor yang memungkinkan SARS-CoV-2 masuk ke paru-paru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI