Stres Usai Serang Jalur Gaza, Satu Tentara Israel Bakar Diri

Rabu, 14 April 2021 | 14:28 WIB
Stres Usai Serang Jalur Gaza, Satu Tentara Israel Bakar Diri
Ilustrasi tentara Israel. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang veteran tentara Israel melakukan aksi bakar diri hingga tewas di depan kantor kementerian militer karena diduga mengalami gangguan mental.

Menyadur Press TV, Rabu (14/4/2021) Kementerian Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pria berusia 26 tahun itu tiba di kantor Departemen Rehabilitasi di Petah Tikva pada Senin sore.

Veteran tersebut datang dengan membawa sebotol penuh cairan yang mudah terbakar, kemudian ia menyiram dirinya dengan cairan tersebut dan kemudian membakar dirinya.

Petugas penjaga di gedung tersebut langsung bertindak memberinya pertolongan pertama, menggunakan alat pemadam kebakaran. Mereka juga langsung memanggil bantuan medis.

Baca Juga: Joe Biden Kucurkan Dana Bantuan untuk Palestina Senilai Rp 3,4 T

Kementerian mengatakan, petugas medis mengklasifikasikan pria itu dalam kondisi parah dan menderita luka bakar yang menutupi seluruh tubuhnya.

Secara terpisah, Asosiasi Veteran tentara Israel mengatakan bahwa pria itu frustrasi atas perlakuan yang dilakukan oleh pihak berwenang.

Dia telah diakui oleh kementerian militer Israel mengalami post-traumatic stress disorder (PTSD) sebanyak 25 persen, namun ia meminta pengakuan hingga 50 persen.

Kementerian menolak klaim tersebut dan mengatakan setidaknya sebagian dari penyakitnya disebabkan oleh trauma masa kecil, bukan dinas militernya.

Pria itu diakui sebagai penyandang cacat karena mengalami gangguan mental setelah ikut dalam serangan militer Israel 2014 di Jalur Gaza.

Baca Juga: Balas Dendam, Israel Serang Kapal Iran di Laut Merah

Jaringan televisi Ibrani 12 mengidentifikasi tentara itu sebagai Itzik Saidian, yang telah diwawancarainya dua tahun sebelumnya.

Veteran tersebut berbicara tentang pengalamannya dalam Pertempuran Shuja'iyya, yang terjadi antara pasukan militer Israel dan Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, di lingkungan Shuja'iyya di Kota Gaza pada Juli 2014.

Dia juga menunjukkan kesulitan mendapatkan pengakuan dari kementerian urusan militer Israel sebagai pasien dengan gangguan stres pascatrauma.

Data dari Direktorat Tenaga Kerja kementerian menunjukkan awal tahun ini bahwa sekitar sepertiga tentara Israel yang tewas tahun lalu karena bunuh diri.

Dari 28 tentara yang meninggal selama dinas wajib atau sebagai cadangan pada tahun 2020, sembilan orang bunuh diri.

Jumlah tentara Israel yang tewas pada tahun 2020 satu lebih tinggi dari jumlah yang tercatat pada tahun sebelumnya. Dari sembilan tentara yang bunuh diri, dua orang telah menghubungi otoritas militer untuk meminta bantuan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI