Beda dari yang Lain, Ini Alasan Adian PDIP Jadi Relawan Vaksin Nusantara

Rabu, 14 April 2021 | 12:54 WIB
Beda dari yang Lain, Ini Alasan Adian PDIP Jadi Relawan Vaksin Nusantara
Adian Napitupulu ikut uji klinis Vaksin Nusantara di RSPAD, Rabu (14/4/2021). (Suara.com/Tio)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDIP Adian Napitupulu ikut menjadi relawan uji klinis fase II Vaksin Nusantara di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta pada Rabu (14/4/2021).

Adian menyebut sikapnya berbeda dengan kebanyakan anggota komisi IX dari PDIP yang tidak ikut ke RSPAD hari ini.

Dia datang atas nama pribadi yang percaya Vaksin Nusantara bisa berkhasiat untuk orang dengan komorbid penyakit jantung seperti dirinya.

"Saya kan bukan atas nama fraksi, bukan atas nama DPR RI. Saya harus mencari obat untuk orang yang punya penyakit jantung seperti saya," kata Adian di RSPAD, Jakarta, Rabu (14/4/2021).

Baca Juga: Bareng Gatot Nurmantyo, Adian PDIP Dkk Disuntik Vaksin Nusantara di RSPAD

Menurutnya, vaksin yang ada saat ini seperti Sinovac, AstraZeneca, dan Johnson and Johnson tidak bisa dipakai untuk orang dengan penyakit jantung.

"Gini lho, ini bukan persoalan DPR, ini bukan persoalan fraksi, ini bukan persoalan BPOM. Ini persoalan saya dengan tubuh saya. Dan saya harus mendapatkan jawaban terhadap persoalan tubuh saya," ujar Adian.

Pantauan Suara.com, Adian datang bersama sejumlah anggota DPR yang lain seperti Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, lalu anggota Saleh Daulay dan Melki Leka Lena, hingga mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

Melki mengklaim, uji klinis fase II ini sudah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sehingga tidak masalah dilakukan.

Sementara, BPOM dalam rapat bersama DPR pekan lalu menegaskan bahwa Vaksin Nusantara belum memenuhi Cara Pengolahan Yang Baik (Good Manufacturing Practices/GMP), Praktik Laboratorium yang Baik (Good Laboratory Practice/GLP), dan konsepnya belum jelas; terapi atau vaksin.

Baca Juga: Deretan Pimpinan DPR hingga Eks Panglima TNI Ikut Uji Vaksin Nusantara

Oleh sebab itu, BPOM meminta tim peneliti untuk menghentikan sementara proses pengembangan vaksin dan kembali ke fase pra-klinik dengan melengkapi prosedur saintifik yang baik dan benar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI