Suara.com - Ketua Satuan Tugas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban meminta tim peneliti untuk menjelaskan ke publik secara lengkap soal Vaksin Nusantara.
Zubairi mengatakan proses pembuatan vaksin gagasan Eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto itu harus dijelaskan secara saintifik, karena Badan Pengawas Obat dan Makanan menyatakan vaksin ini belum bisa lanjut ke uji klinis fase II.
"Tanpa bermaksud tendensius, saya ingin pihak Vaksin Nusantara menjelaskan kepada publik, kenapa tetap ingin melaksanakan uji klinis fase dua. Padahal BPOM belum keluarkan izin untuk itu," kata Zubairi melalui Twitternya dikutip Suara.com, Rabu (14/4/2021).
Dia pun menyebut seharusnya anggota DPR tidak bisa divaksin nusantara hari ini di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta sebab sudah mendapat jatah Vaksin Sinovac dari pemerintah.
"Relawannya pun DPR, yang sebenarnya sudah menjalani vaksinasi kan? Ini benar-benar ganjil. Saya pribadi kesulitan meyakinkan diri atau percaya terhadap Vaksin Nusantara. Pasalnya uji klinis satunya juga belum meyakinkan," ucapnya.
![Lab pembuatan Vaksin Nusantara di RSUP Kariadi [suara.com/Dafi Yusuf]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/02/18/92006-lab-pembuatan-vaksin-nusantara-di-rsup-kariadi-suaracomdafi-yusuf.jpg)
"BPOM menyatakan jika potensi imunogenitas vaksin ini untuk meningkatkan antibodi itu belum meyakinkan. Sehingga belum bisa ke fase selanjutnya," sambung Zubairi.
Menurutnya, proses pengembangan vaksin atau obat yang benar secara saintifik atau evidence based medicine (EBM) wajib dilakukan alias tidak bisa ditawar.
"Kalau uji klinis fase dua ini dilakukan tanpa izin BPOM, rasanya kok seperti memaksakan ya. Semoga hal ini bisa dibicarakan dengan baik oleh BPOM dan pihak Vaksin Nusantara. Amin," tutupnya.
Baca Juga: Anggota DPR Bakal Disuntik Vaksin Nusantara Hari Ini, Begini Kata Kemenkes
Diketahui, sejumlah anggota Komisi IX DPR RI akan disuntik Vaksin Nusantara di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta pada Rabu (14/4/2021) pukul 10.00 WIB pagi ini.