Aburizal Bakrie Sudah Disuntik Vaksin Nusantara Meski Belum Ada Izin BPOM

Selasa, 13 April 2021 | 17:20 WIB
Aburizal Bakrie Sudah Disuntik Vaksin Nusantara Meski Belum Ada Izin BPOM
Aburizal Bakrie usai menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto, Minggu (13/10/2019). (Suara.com/M Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie disebut sudah disuntik merek Vaksin Nusantara gagasan Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pada pekan lalu.

Dalam video berdurasi 9 detik yang beredar, pria yang akrab disapa Ical tersebut menunjukkan kemeja berwarna biru duduk di sofa putih sambil menunjukkan kantong plastik berisi Vaksin Nusantara.

"Ini vaksin nusantara, saya pertama kali, insyaallah berhasil," kata Ical dalam video itu.

Video tersebut dibenarkan oleh Kader Golkar sekaligus Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena yang menyebut Ical sudah disuntik Vaksin Nusantara pekan lalu.

Baca Juga: Tanpa Restu BPOM, Anggota DPR Akan Disuntik Vaksin Nusantara di RSPAD Besok

"Iya benar, kan ada videonya viral dimana-mana, itu vaksin nusantara, dia ngomong sendiri, enggak perlu dengar testimoni, cukup dengan video saja kita sudah tau dia ikut, ya kita ikuti lah," kata Melki saat dihubungi, Selasa (13/4/2021).

Dia meyakini Vaksin Nusantara aman digunakan dan siap untuk dilanjutkan menuju ke tahap uji klinis fase kedua yang oleh BPOM belum diberi izinnya, menurutnya setiap orang berhak memilih merek vaksin apa yang akan masuk ke tubuhnya.

Kemudian banyak anggota DPR dan pejabat yang mau disuntik Vaksin Nusantara karena percaya dengan kiprah kedokteran Terawan Agus Putranto.

"Pak Terawan dan para peneliti reputasi mereka bagus-bagus, peneliti RS Kariadi bagus, dari Undip bagus, reputasi mereka itu reputasi orang yang memang bekerjanya benar," klaimnya.

Sementara, BPOM menegaskan bahwa Vaksin Nusantara belum memenuhi Cara Pengolahan Yang Baik (Good Manufacturing Practices/GMP), Praktik Laboratorium yang Baik (Good Laboratory Practice/GLP), dan konsepnya belum jelas; terapi atau vaksin.

Baca Juga: Ketua BEM UI Minta Setop Politisasi Vaksin Nusantara

Oleh sebab itu, BPOM meminta tim peneliti untuk menghentikan sementara proses pengembangan vaksin dan kembali ke fase pra-klinik dengan melengkapi prosedur saintifik yang baik dan benar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI