Capai 1,3 Juta Ton, Jepang Mau Buang Air Terkontaminasi Radioaktif ke Laut

Selasa, 13 April 2021 | 13:53 WIB
Capai 1,3 Juta Ton, Jepang Mau Buang Air Terkontaminasi Radioaktif ke Laut
Foto diambil tanggal 15 Maret 2021 memperlihatkan tempat penyimpanan tanah yang dibuang saat dekontaminasi dan lainnya di dekat area perumahan di Kota Naraha, Prefektur Fukushima. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi 9 SR dan tsunami yang terjadi di Jepang pada 11 Maret 2011. REUTERS/The Yomiuri Shimbun/Yoko Miwa/rwa/cfo (Yoko Miwa / The Yomiuri Shimbun/Yoko Miwa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pernyataan Jepang soal pembuangan air ini ternyata menimbulkan keresahan di berbagai pihak.

Korea Selatan menyatakan “keprihatinan serius bahwa keputusan tersebut dapat membawa dampak langsung dan tidak langsung pada keselamatan orang-orang kami dan lingkungan sekitarnya.”

Korea Selatan juga meminta Jepang untuk memberikan lebih banyak informasi terkait pembuangan air tersebut. Pihaknya mengatakan akan meningkatkan pengukuran dan pemantauan radiologisnya sendiri.

“Akan sulit untuk menerima jika Jepang memutuskan untuk membuang air yang terkontaminasi tanpa konsultasi yang memadai,” kata Pemerintah Korsel.

Tak ketinggalan, China dan Taiwan juga turut menyatakan keprihatinannya.

“Untuk melindungi kepentingan publik internasional serta kesehatan dan keselamatan rakyat China, China telah menyatakan keprihatinan besar kepada pihak Jepang melalui saluran diplomatik," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, seperti dikutip dari BBC.

Sementara itu, serikat nelayan di Fukushima telah mendesak pemerintah selama bertahun-tahun untuk tidak membuang air. Para nelayan beralasan hal tersebut akan menimbulkan “bencana besar” pada industri.

Sebelumnya, Fukushima pernah mengalami bencana besar pada 11 Maret 2011. Melansir BBC, gempa berkekuatan 9,0 skala richter melanda lepas pantai timur laut Jepang dan memicu tsunami setinggi 15 meter.

Tsunami tersebut menghancurkan banyak rumah, termasuk pembangkit nuklir Fukushima yang awalnya selamat dari gempa.

Baca Juga: Buat Kamu Nih, Menu Buka Puasa Anti Galau Rekomendasi ShopeePay

Karena sistem pendingin fasilitas rusak di hari-hari setelah bencana, berton-ton radioaktif terpaksa dibuang. Kehancuran itu disebut sebagai kecelakaan nuklir terburuk sejak Chernobyl pada tahun 1986.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI