Tarawih Pertama di Masjidil Haram, Hanya untuk Jemaah yang Sudah Divaksin

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 13 April 2021 | 12:15 WIB
Tarawih Pertama di Masjidil Haram, Hanya untuk Jemaah yang Sudah Divaksin
Umat Islam melaksanakan salat subuh berjamaah di Masjidil Haram di Kota suci, Mekkah (18/10/2020). [Foto/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam spiritualitas yang tinggi dan suasana penuh keyakinan, jamaah melaksanakan shalat Tarawih pertama di Masjidil Haram pada malam pertama Ramadhan, dengan tetap mematuhi semua tindakan pencegahan dan protokol kesehatan.

Setiap individu yang sudah divaksin dan menerima izin melalui aplikasi Tawakkalna diperbolehkan masuk ke masjid untuk melaksanakan Tarawih dan sesuai dengan kategori imunisasi.

Kategori imunisasi yaitu seseorang yang mendapat dua dosis vaksin COVID-19. Kemudian, seseorang yang setelah 14 hari menerima dosis pertama vaksin COVID-19 serta yang sembuh dari infeksi.

Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi mengintensifkan upaya desinfeksi, sterilisasi, dan operasi, selain distribusi botol air Zamzam sekali pakai kepada para pengunjung dan jamaah.

Baca Juga: Jemaah Dikejar di Masjidil Haram, Teriak Dukung ISIS

Presidensi Umum juga mengawasi pergerakan di dalam Masjidil Haram, membuka gerbang Masjidil Haram, mengatur masuk dan keluarnya pengunjung, mengidentifikasi jalur yang dialokasikan untuk penyandang disabilitas, di antara banyak layanan lainnya.

Selain itu, Presidensi Umum mengelola pergerakan di dalam Masjidil Haram dan alun-alunnya melalui pengawas yang tersebar di koridor utama dan sekunder untuk memastikan arus jamaah dan pengunjung berjalan lancar di antara berbagai area di Masjidil Haram dengan tetap mematuhi protokol kesehatan di dalam Masjid.

Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci juga telah merekrut lebih dari 100 petugas gerbang untuk menerima jamaah dan mengarahkan mereka ke tempat-tempat yang ditentukan dan telah mengintensifkan layanan penyediaan air bagi pengunjung dan jamaah serta sesuai dengan protokol kesehatan.

Selain itu, Presidensi Umum telah menyiapkan rencana dan mekanisme di mana jumlah wadah air ditingkatkan menjadi 27.000 yang didistribusikan dengan kendaraan khusus.

Presidensi Umum sangat ingin mempertahankan operasi sterilisasi sepanjang waktu. Sekitar 5.000 liter bahan disinfektan digunakan untuk mensterilkan semua permukaan dan lantai guna menciptakan suasana yang sehat dan bebas pandemi, selain mengerahkan lebih dari 45 tim lapangan untuk bekerja 24 jam untuk mensterilkan Masjidil Haram dan bujur sangkar luarnya serta mendistribusikan lebih dari 300 perangkat sterilisasi tangan berkualitas tinggi. (Sumber: Antara)

Baca Juga: Terobos Masjidil Haram, Pria Bersenjata Tajam Teriak Dukung Teroris

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI