Kementan Jamin Ketersediaan Pangan Selama Puasa dan Lebaran Terkendali

Selasa, 13 April 2021 | 10:56 WIB
Kementan Jamin Ketersediaan Pangan Selama Puasa dan Lebaran Terkendali
Nurlaelatini, salah seorang pedagang ayam potong di Pasar Serpong, Tangsel Senin (12/4/2021). [Suara.com/Wivy Hikmatullah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi memastikan bahwa pasokan kebutuhan bahan pokok untuk puasa dan lebaran 2021 dalam kondisi aman dan terkendali.

Hal ini diungkap Agung dalam diskusi Ketersediaan Pangan Jelang Ramadhan dan Lebaran. Ia memastikan bahwa harga-harga yang ada juga masih dalam posisi stabil.

"Memang sempat ada kenaikan harga, tetapi selama bulan ramadhan akan kembali turun, lalu naik lagi pada 3 hari sebelum lebaran dan turun lagi setelah lebaran. Walaupun begitu masyarakat tidak perlu khawatir. Bahkan catatan kami, sekarang cabai rawit sudah turun," kata Agung, Selasa (12/4/2021).

Namun di sisi lain, pemerintah melalui rapat koordinasi antar Menteri telah memutuskan untuk mengimpor tiga komoditas sebagai pasokan dalam memenuhi kebutuhan. Tiga komoditas itu diantaranya daging sapi, gula pasir dan bawang putih.

Baca Juga: Jelang Musim Kemarau, Kementan Minta Daerah Manfaatkan Sumber Air

"Untuk komoditas impor semua sudah kita tetapkan melalui rapat koordinasi. Misalnya untuk bawang daging sapi dan gula putih. Semua yang terkait dengan importasi saya pastikan aman. Bahkan, bersasarkan identifikasi, sapi lokal kita mulai naik, yakni 188 ribu ekor dan pada april akan menghasilkan 14 ribu ton," kata Agung. 

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI), Adhi S Lukman, mengaku optimis dengan ketersediaan yang ada bisa memenuhi kebituhan masyarakat.

"Saya optimis lebaran ini lebih baik daripada tahun lalu. Walaupun ada pembatasan perjalanan, mudah mudahan tidak ada kendala apapun. jangan sampai kekhidmat setiap keluarga terganggu karena tidak bisa menikmati makanan," paparnya. 

Adhi bilang, stabilitas harga dan stok ini harus menjadi momentum, dimana ekonomi sebuah negara bisa bergerak cepat dan tumbuh secara baik. Apalagi, kata dia, stok kebutuhan saat ini jauh lebih baik dari stok kebutuhan tahun lalu.

"Dan kalau kita lihat, industri makanan dan minuman itu meningkat 70 persen. kemudian makanan olahan yang sudah jadi, yang biasanya dimakan untuk berbuka puasa meningkat 100 persen. Makanya ke depan saya akan berbicara dengan ritel agar membuka komunikasi dengan masyarakat dan menyediakan kebutuhan dengan baik," tutupnya.

Baca Juga: Waspadai Pancaroba, Kementan Imbau Petani Gunungkidul Manfaatkan Asuransi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI