Suara.com - Kepolisian Paris sedang memburu seorang pria bersenjata yang melakukan aksi penembakan di luar rumah sakit, menewaskan satu orang.
Menyadur Sky News, Selasa (13/4/2021) insiden tersebut terjadi di luar rumah sakit Henry Dunant di arondisemen ke-16 kelas atas di ibukota Prancis.
Saksi mata mengatakan seorang pria bersenjata, yang mengenakan kerudung, melepaskan beberapa tembakan ke kepala seorang pria saat ia berbaring di tanah. Setelah melakukan aksinya, pelaku langsung kabur.
Televisi lokal mengatakan akibat insiden tersebut, seorang wanita, yang bekerja sebagai satpam di rumah sakit pusat vaksinasi Covid-19 itu, mengalami luka-luka.
Baca Juga: Bantah Sebut Hotman Paris Kambing, Kuasa Hukum Hotma Sitompul: Itu Kiasan
Francis Szpiner, walikota arondisemen ke-16, mengatakan kepada wartawan: "Ini bukan serangan teroris, itu mungkin kasus penyelesaian."
Petugas serikat polisi Rocco Contento juga mendukung klaim itu, mengatakan kepada televisi BFM bahwa ada pertengkaran antara pria bersenjata dan seorang wanita sebelum penembakan.
Noura Berrahmouni, salah satu saksi mata mengatakan: "Itu sangat cepat kami kira itu adalah kasus pertengkaran. Jika tidak ... kami pikir akan ada lebih banyak korban."
Polisi mengatakan mereka tidak berhubungan dengan kelompok terorisme manapun.
Kasus penembakan tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian serangan di Paris belakangan ini.
Baca Juga: Tim Hotma Sitompul Doakan Peradi Cabut Izin Praktik Hukum Hotman Paris
Pada Oktober 2020, guru sejarah Samuel Paty dipenggal setelah menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya saat di kelas.
Pada Januari 2020, insiden penikaman juga terjadi di selatan kota Paris yang menewaskan satu pria dan dua wanita terluka.
Dan lebih jauh ke selatan, di Nice, pada Oktober 2020, tiga orang tewas dalam insiden serupa di sebuah gereja, dalam apa yang dikatakan Presiden Prancis Emmanuel Macron sebagai "serangan teroris Islam".