Suara.com - Kabar adanya perombakan kabinet atau reshuffle setelah peleburan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kian menguat.
Juru bicara Wakil Presiden Maruf Amin, Masduki Baidlowi mengungkap tuannya pasti diajak untuk berembuk terkait reshuffle dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jajaran kementerian kembali berubah setelah DPR RI menyetujui Kemenristek kembali digabung dengan Kemendikbud. Selain itu, DPR RI juga setuju dengan pembuatan pos baru, yakni Kementerian Investasi.
"Kalau terkait dengan apakah nanti ada reshuffle dan seterusnya tentu saja wapres sudah rembukanlah pasti diajak rembukan oleh presiden," kata Masduki saat sesi tanya jawab bersama wartawan, Senin (12/4/2021).
Baca Juga: Meski Sebut Kemendikbud-Ristek Langkah Mundur, PKS: Reshuffle Hak Presiden!
Meski demikian, Masduki tidak mengungkapkan soal pembicaraan lebih jauh terkait kabar reshuffle tersebut. Lantaran, ia meyakini akan ada waktunya Ma'ruf dan Jokowi berbicara soal reshuffle secara spesifik.
"Tentu saja setelah semua bisa selesai baru nanti dibicarakan dalam rapat," ujarnya.
Sebelumnya, Ma'ruf sempat mengagetkan publik karena pengakuannya tidak diajak dalam pembahasan peraturan presiden yang mengatur soal investasi industri minuman keras.
Ma'ruf disebut baru mengetahuinya saat kabar perpres tersebut ramai diperbincangkan publik setelah diteken Presiden Jokowi.
"Wapres tidak tahu memang ini. Tidak semuanya dilibatkan," katanya saat dihubungi wartawan, Selasa (2/3/2021).
Baca Juga: Isu Reshuffle Mencuat Usai Jokowi-Megawati Bertemu, Ini Kata PDIP
Masduki menuturkan, saat itu Ma'ruf kaget mendengar ada perpres untuk mengizinkan investasi industri miras. Lebih kaget lagi, ketika mantan Ketua MUI tersebut lantas dihubungi oleh banyak pihak untuk mengetahui kejelasan dari perpres tersebut.
"Apalagi ada serangan langsung kepada Wapres, Wapres jadi (bilang) 'ini kok ada kejadian seperti ini, seperti apa'," ujarnya.