Waspadai Pancaroba, Kementan Imbau Petani Gunungkidul Manfaatkan Asuransi

Senin, 12 April 2021 | 16:38 WIB
Waspadai Pancaroba, Kementan Imbau Petani Gunungkidul Manfaatkan Asuransi
Ilustrasi lahan pertanian. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Pertanian mengimbau petani di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, untuk mengantisipasi kemungkinan gagal panen dengan memanfaatkan asuransi, mengingat masa peralihan cuaca atau pancaroba tengah berlangsung. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut asuransi bisa turut membantu petani dalam menjaga lahannya.

"Masa perubahan iklim bisa berdampak pada gagal panen jika tidak diantisipasi. Sebagai salah satu solusi, petani bisa memanfaatkan asuransi agar terhindar dari kerugian," katanya, Senin (12/4/2021).

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Sarwo Edhy, menjelaskan lebih lanjut mengenai hal tersebut. Ia mengtakan petani yang memanfaatkan asuransi akan mendapatkan Rp 6 juta perhektare jika mengalami gagal panen. 

Baca Juga: Mentan Siap Intervensi Jika Harga Daging Sapi Naik di Bulan Puasa

"Asuransi akan membuat petani terhindar dari kerugian. Karena, asuransi memiliki klaim yang akan dikeluarkan jika terjadi gagal panen. Besarnya Rp 6 juta perhektare," katanya.

Sarwo mengatakan, asuransi akan lebih efektif jika dimanfaatkan saat musim tanam.

"Kita sarakan petani membuat asuransi saat akan memasuki musim tanam, sehingga asuransi lebih efektif. Untuk caranya, petani bisa bergabung dalam kelompok tani. Biayanya juga tidak mahal karena pemerintah memberikan subsidi untuk asuransi padi," katanya. 

Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto mengimbau para petani mewaspadai potensi terjadinya gagal panen.

Sebab saat ini kondisi cuaca tengah dalam masa peralihan (pancaroba) dari musim hujan ke musim kemarau.

Baca Juga: Kementan Jamin Stok Pupuk Bersubsidi di Majalengka Aman

Ia mengatakan para petani perlu lebih jeli lagi dalam memantau kondisi iklim dan cuaca terkini. Sebab saat ini perubahan yang terjadi bisa sangat ekstrem.

"Perubahan cuaca ekstrem itu bisa menyebabkan terjadinya kegagalan panen," kata Heri. 

Sebelumnya, Kepala Stasiun Klimatologi (Staklim) BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas memperkirakan pancaroba akan memasuki sebagian DIY pada April ini. Gunungkidul pun masuk di dalamnya.

Adapun musim kemarau diperkirakan akan mulai muncul di Gunungkidul sekitar akhir April. Wilayah yang akan mulai merasakan dampaknya berada di sisi selatan dan timur.

"Masyarakat, khususnya petani sudah harus mampu mengantisipasi kondisi ini," kata Reni.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul Bambang Wisnu Broto mengatakan pihaknya sudah melakukan persiapan menghadapi datangnya musim kemarau.

Salah satunya lewat pembangunan embung atau damparit. Proses pembangunannya saat ini tengah dilakukan, salah satunya di Plembutan, Playen.

"Saat ini kan masih hujan, jadi embung itu akan menampung air hujan tersebut," tandas Bambang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI