Wagub NTT: Bantuan Terus Kami Salurkan dari Laut hingga Udara

Senin, 12 April 2021 | 06:01 WIB
Wagub NTT: Bantuan Terus Kami Salurkan dari Laut hingga Udara
Ratusan korban banjir bandang dan longsor akibat Badai Seroja di Kabupaten Lembata, NTT mengungsi di Gubuk atau Pondok Parek, Desa Petuntawa, Kecamatan Ile Ape. [Suara.com/M Yasir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi memastikan seluruh korban bencana alam banjir bandang dan longsor di wilayahnya sudah mendapatkan bantuan secukupnya. Hal tersebut dikatakan Josef dalam konferensi pers virtualnya, Minggu malam (11/4/2021).

"Sampai dengan hari ini yang mengalami korban di desa-desa dan kabupaten, relatif sudah mendapatkan bantuan," ujar Josef.

Bantuan tersebut, kata dia, terdiri dari berbagai bantuan mulai makanan pokok hingga kebutuhan perlengkapan anak-anak.

Dirinya pun memastikan pemerintah akan terus menyalurkan bantuan bagi masyarakat yang terdampak, baik melalui jalur udara maupun laut.

Baca Juga: 10 Korban di Lembata Masih Hilang, 4 Hari Dicari hingga ke 3 Pesisir Pantai

"Mulai besok kami akan teruskan lagi dengan bantuan-bantuan baik melalui darat melalui laut dan melalui udara," terang Josef.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengungkapkan, banyak warga di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menjadi korban dari banjir bandang akibat siklon tropis Seroja karena letak rumahnya.

Sebagian dari warga tersebut bermukim di kaki bukti yang merupakan aliran sungai sehingga terjadi penyumbatan saat hujan curah tinggi datang.

Doni menuturkan, kalau NTT termasuk ke daerah yang memperoleh curah hujan minim setiap tahunnya. Namun ketika siklon tropis datang, muncul lah hujan lebat terjadi dan angin kencang melanda yang berdampak rusaknya pemukiman warga akibat banjir bandang serta tanah longsor.

Doni kemudian memperlihatkan foto udara yang dihimpun oleh Kementerian PUPR. Dari foto tersebut ditampilkan daerah-daerah yang terdampak itu berada di kaki-kaki bukit yang juga menjadi daerah aliran sungai.

Baca Juga: Takut Corona, Ibu Halim Korban Bencana NTT Memilih Mengungsi di Kebun

"Sehingga ketika curah hujan tinggi dan kemungkinan terjadi penyumbatan aliran sungai akibatnya air menumpuk dan membentuk bendungan secara alami," kata Doni.

"Ketika volume air semakin besar dan sumbatan itu tidak mampu menahan beban air maka menimbulkan banjir bandang," sambungnya.

Kondisi tersebut terjadi di sejumlah wilayah yakni di Kabupaten Alor, Lembata dan Alonara. Karena situasi itu, Doni memerintahkan kepada seluruh BPBD untuk membuat standar operasional prosedur (SOP) pasca adanya informasi dari BMKG.

SOP yang dimaksud itu untuk memberitahukan warga yang berada di daerah beresiko tinggi.

"Mereka yang tinggal di lereng-lereng gunung, di lubang-lubang yang merupakan aliran air, ini harus mendapatkan perhatian yang ekstra waspada," ujarnya.

"Mereka harus diingatkan untuk diungsikan sementara waktu. Semua ini dilakukan demi biaa menyelamatkan jiwa masyarakat," tambah Doni.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI