Suara.com - Kepolisian sempat turun tangan saat keluarga Lia Eden berselisih dengan pengikut kelompok Salamullah. Petugas menengahi kedua kubu yang saat itu cekcok.
Penyebab perselisihan keduanya adalah karena pihak keluarga tak diizinkan untuk melihat jenazah Lia Eden.
Hal ini dikatakan oleh Ranti (42), warga sekitar yang juga menjadi saksi mata perselisihan kedua pihak itu. Ia menyebut kejadian itu terjadi pada Sabtu (10/4/2021) tepat di depan rumah Lia Eden Jalan Mahoni nomor 30, Bungur, Senen, Jakarta Pusat.
"Pas Sabtu sih, keluarganya datang mau lihat jenazah buat yang terakhir kayaknya ya. Enggak dibolehin sama pengikutnya yang di dalam," ujar Ranti di lokasi, Minggu (11/4/2021).
Baca Juga: Wafat, Tak Ada Penampakan Karangan Bunga Berduka di Kerajaan Lia Eden
"Makanya rame sampai manggil polisi," tambahnya menjelaskan.
Ranti menyebut saat itu anak lelaki Lia Eden yang datang ke rumah tempat berkumpulnya kelompok Salamullah. Ia sempat adu mulut dengan pengikut ibunya.
"Ya di depan rumah itu (cekcok). Enggak banyak sih tapi satu doang anaknya yang cowok," tuturnya.
Kendati demikian, jenazah Lia Eden juga diketahui tidak dibawa ke rumahnya, melainkan langsung disemayamkan di rumah duka Grand Heaven Garden, Pluit, Jakarta Pusat.
Namun Ranti tak mengetahui apakah akhirnya pengikut Lia Eden memberitahukan kepada keluarga mengenai lokasi persemayaman atau tidak. Ia hanya menyebut keluarga langsung pergi setelah tak dibolehkan masuk.
Baca Juga: Lia Eden Meninggal, Begini Suasana di Kediamannya
"Langsung pergi saja sih. Enggak dikasih masuk juga kan. Kita sih diam saja kan gak ada urusan," ucapnya.
Menurut sepengetahuan Ranti, keluarga Lia Eden yang datang bukan pengikut ibunya di Salamullah. Pria itu disebutnya menganut kepercayaan yang berbeda dengan Lia.
"Kalau enggak salah ikut (agama) suaminya (Lia Eden)," pungkasnya.