PM Inggris Tidak Akan Hadir di Pemakaman Pangeran Philip, Ini Alasannya

Minggu, 11 April 2021 | 13:36 WIB
PM Inggris Tidak Akan Hadir di Pemakaman Pangeran Philip, Ini Alasannya
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdana Menteri Inggris tidak akan hadir ke pemakaman Pangeran Philip dan akan menyerahkan jatah kursinya untuk anggota keluarga.

Menyadur Sky News, Minggu (11/4/2021) keputusan itu disampaikan setelah Istana Buckingham memutuskan bahwa hanya 30 orang yang akan menghadiri pemakaman.

Sebuah pernyataan dari juru bicara Downing Street mengatakan: "Sebagai akibat dari peraturan virus corona, hanya 30 orang yang dapat menghadiri pemakaman HRH Pangeran Philip, Duke of Edinburgh.

"Perdana menteri selama ini ingin bertindak sesuai dengan apa yang terbaik untuk keluarga kerajaan, sehingga mengizinkan sebanyak mungkin anggota keluarga tidak akan menghadiri pemakaman pada hari Sabtu."

Baca Juga: Liverpool Taklukkan Aston Villa, Mo Salah: Finis 4 Besar Harga Mati!

Partai Konservatif juga mengumumkan akan menangguhkan kampanye nasional menjelang pemilihan lokal bulan depan hingga Selasa.

Pemakaman Pangeran Philip akan berlangsung Sabtu, 17 April pukul 03.00 sore dan akan disiarkan secara langsung melalui televisi dan mengimbau kepada warga untuk tidak datang ke istana.

Jenazah Duke of Edinburgh akan dibawa ke West Steps dengan Land Rover, yang dirancang khusus oleh Philip sendiri.

Daftar lengkap tamu yang akan menghadiri pemakaman Pangeran Philip akan dirilis minggu depan, seiring dengan rencana upacara.

Pada hari Jumat, Boris Johnson memuji "pelayanan" seumur hidup Pangeran Philip saat ia memimpin pidato untuk kepergian Duke of Edinburgh.

Baca Juga: Klasemen Terbaru Liga Inggris: Chelsea dan Liverpool Berebut Posisi 4 Besar

Boris Johnson berbicara tentang pengabdian sang adipati selama Perang Dunia Kedua, lingkungannya, pekerjaannya dengan kaum muda dan "dukungannya yang teguh" untuk Ratu selama 73 tahun pernikahan mereka.

"Dia adalah permaisuri terlama dalam sejarah, salah satu orang terakhir yang masih hidup di negara ini yang pernah bertugas dalam Perang Dunia Kedua di Cape Matapan, di mana dia disebutkan dikirim karena keberanian," kata perdana menteri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI