Usai Insiden Sofagate, Presiden Dewan Eropa Ini Tidak Bisa Tidur Nyenyak

Minggu, 11 April 2021 | 13:33 WIB
Usai Insiden Sofagate, Presiden Dewan Eropa Ini Tidak Bisa Tidur Nyenyak
Charles Michel (kiri) tidak bisa tidur nyenyak setelah insiden sofagate.[Twitter/@CharlesMichel]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengungkapkan jika dia tidak bisa tidur nyenyak setelah merasa malu tentang insiden sofaget pada pertemuan dengan Presiden Turki.

Menyadur Sky News, Minggu (11/4/2021) insiden itu terjadi ketika Michel mengambil satu-satunya kursi yang tersedia di sebelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada sebuah pertemuan di Ankara.

Ketika presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, datang untuk duduk juga, dia bingung dan mengangkat tangan karena tidak percaya.

Ursula von der Leyen akhirnya duduk di sofa yang jaraknya lebih jauh dari mereka dan menghadap menteri luar negeri Turki, yang lebih rendah darinya dalam urutan kekuasaan.

Baca Juga: Anggap Campuri Urusan Uighur, Cina Balas Sanksi Uni Eropa

Berbicara tentang insiden itu dengan surat kabar Jerman Handelsblatt, Michel mengatakan dia tidak bisa tidur nyenyak karena terus kepikiran insiden itu.

"Saya tidak merahasiakan fakta bahwa saya tidak tidur nyenyak di malam hari karena adegan itu terus berulang di kepala saya," katanya.

Dalam wawancara sebelumnya dengan penyiar Belgia LN24, dia mengatakan insiden itu adalah "bencana" dan mengatakan "Saya sangat menyesali situasi ini."

"Saya dapat memberi tahu Anda bahwa saya telah memutar ulang [adegan] di kepala saya ... saya ingin sekali memutar ulang, kembali. Jika saya bisa melakukannya, saya akan memastikan bahwa tidak ada ambiguitas apa pun," katanya.

Adegan canggung itu terjadi tepat sebelum pertemuan tiga jam dengan Presiden Erdogan, di mana salah satu topik diskusi adalah hak-hak perempuan.

Baca Juga: Kudeta Myanmar: Aksi Protes Massa Gagal Raih Solidaritas Global

Dalam konferensi pers setelah pertemuan tersebut, baik Von der Leyer maupun Michel tidak menyebutkan insiden tersebut.

Seorang juru bicara Uni Eropa mengatakan presiden seharusnya duduk dengan posisi yang persis sama dengan presiden dewan dan presiden Turki. Namun memutuskan untuk "melanjutkan dengan memprioritaskan substansi daripada protokol".

"Kami akan membuat kontak yang sesuai untuk memastikan ini tidak terjadi lagi di masa depan," jelas juru bicara Uni Eropa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI